Terduga Pelaku Serangan 11 September Ditangkap Militer Kurdi Di Suriah
"Mohammed Haydar Zammar telah ditangkap oleh pasukan keamanan Kurdi dan sekarang sedang diinterogasi di Suriah Utara,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Seorang komandan militer Kurdi yang berbasis di Suriah Utara mengumumkan bahwa pasukannya telah menangkap Mohammed Haydar Zammar, seorang warga negara Jerman kelahiran Suriah yang dituduh terlibat dalam perencanaan serangan 11 September pada 2001 silam.
"Mohammed Haydar Zammar telah ditangkap oleh pasukan keamanan Kurdi dan sekarang sedang diinterogasi di Suriah Utara," kata Komandan Polisi Masyarakat Kurdi (YPG) yang enggan disebutkan namanya, pada Kamis ini.
Baca: Militer Suriah Beri Waktu 48 Jam Bagi ISIS Untuk Tinggalkan Selatan Kota Damaskus
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (19/4/2018), ia sebelumnya ditanyai oleh polisi Jerman setelah terjadinya serangan tersebut, dimana setidaknya sebanyak tiga ribu orang tewas.
Dalam aksi serangan tersebut, dua pesawat secara sengaja menabrak menara kembar World Trade Center di kota New York.
Kemudian pesawat ketiga menghantam Pentagon di Washington DC, dan pesawat keempat jatuh di lapangan di Pennsylvania.
Baca: Manusia yang Diyakini Tertua Di Dunia Meninggal Pada Usia 121 Tahun Di Chili
Zammar, yang dituduh merekrut beberapa pembajak pesawat, pergi ke Maroko pada 2011 silam, sebelum akhirnya ditangkap di Afrika Utara dalam operasi yang melibatkan agen CIA.
Ia kemudian diserahkan kepada pihak berwenang Suriah.
Sementara itu, otoritas Amerika Serikat (AS) menduga bahwa Zammar merekrut Mohammed Atta, seorang warga negara Mesir yang menjadi salah satu Pilot yang terlibat dalam serangan 11 September.
Hal itu didasari alasan, keduanya dulu sempat tinggal di Hamburg, Jerman.
Washington Post pun telah mengutip sumber-sumber AS yang menyampaikan bahwa pihak berwenang Suriah telah menangkap Zammar pada tahun-tahun awal dimulainya perang di negara yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad itu, yang artinya saat ini sudah memasuki tahun ke delapan.
Namun Zammar kemudian dibebaskan pada 2014 lalu.
Pentagon mengatakan pihaknya tengah menyelidiki penangkapan terhadap Zammar, namun mereka belum bisa menyampaikan informasi selanjutnya lantaran belum ada konfirmasi mengenai hal itu.