Donald Trump Ungkap 2 Negara Ini Rencana Tempat Pertemuannya dengan Kim Jong Un
Trump menolak menyampaikan apakah dirinya telah bertemu dengan Kim secara langsung.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mongolia dan Singapura, dua lokasi terakhir yang kini tengah dipertimbangkan untuk digelarnya KTT mendatang, antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong un.
Seperti yang disampaikan dua sumber administrasi kepada CBS News.
Dikutip dari laman CBS News, Minggu (29/4/2018), Trump mengatakan kepada wartawan pada Jumat lalu, bahwa lokasi pertemuan itu telah dikerucutkan menjadi dua tempat.
"Saya akan bertemu dengan Kim Jong Un dalam beberapa minggu ke depan, kami menantikannya," kata Trump, dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Kami akan beritahu kalian lokasi pertemuan tersebut,".
Baca: Muslim di Swedia Dibantu Gereja Katolik Bangun Masjid di Basement Apartemen
Trump menolak menyampaikan apakah dirinya telah bertemu dengan Kim secara langsung.
Namun ia mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan kerja yang baik.
"Saya tidak ingin mengomentari hal itu, tetapi kami memiliki hubungan kerja yang sangat baik," tambah Trump.
Sebelumnya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In telah mengadakan pertemuan bersejarah pada Jumat lalu.
Bahkan Kim menjadi anggota pertama dinastinya yang akhirnya menyeberangi Zona Demiliterisasi (DMZ) sejak gencatan senjata Korea pada 1953 silam.
Kedua negara Korea itu kemudian setuju untuk menyingkirkan permasalahan senjata nuklir.
Kendati demikian, keduanya tidak memberikan rincian tentang bagaimana mereka akan mencapai keberhasilan dalam kesepakatan itu.
Lalu sehari setelahnya, yakni pada Sabtu kemarin, Trump menuliskan cuitannya di akun Twitter miliknya.
"Baru saja saya bicara panjang dang sangat baik dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In, semuanya berjalan sangat baik, (sedangkan) waktu dan lokasi pertemuan (saya) dengan Korea Utara sedang diatur," cuit Trump.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya sempat berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk memberitahukan tentang negosiasi yang tengah berlangsung dengan Korea Utara.