Pasangan Ini Terpaksa Alami Perpisahan yang Menyakitkan karena Persoalan Imigrasi yang Bermasalah
"Sangat kesal melihat dia dibawa oleh pihak keamanan, yang harus mengembalikan paspornya untuk dilewati," kata Richard.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Masalah imiigrasi yang kacau memaksa pasangan ini berpisah setelah rencana pembuatan visanya gagal.
Dilansir Tribunnews.com dari Metro.co.uk pada Senin (30/4/2018), Richard Brown dan Christy Manganti telah menrencanakan untuk memperpanjang visa enam bulan milik Christy untuk memungkinkan dia untuk tetap tinggal di Inggris.
Tetapi rencana mereka untuk membuat Christy tetap tinggal di Inggris harus gagal dan kini ia harus terbang kembali ke Filipina dan harus merasakan perpisahan yang menyakitkan dengan Richard di Bandara Birmingham.
"Sangat kesal melihat dia dibawa oleh pihak keamanan, yang harus mengembalikan paspornya untuk dilewati," kata Richard.
BACA: Kisah Cinta Polisi Antara Cikeas-Pontianak, Sehari Usai Menikah Ikut Tes Menembak
"Kami hanya berharap bisa hidup bersama dan menikah. Tapi sekarang semua itu berubah dan biayanya sangat mahal dan kami benar-benar patah hati," tambahnya.
"Dia punya keluarga di Birmingham, termasuk dua keponakan perempuan yang harus dia tinggalkan pada akhir pekan. Itu adalah momen yang sangat emosional, banyak air mata, anak-anak menempel padanya. Itu sangat menyedihkan," jelas Richard.
Diketahui, Christy tiba di Inggris bersama dua saudara perempuannya, ipar laki-laki, dan dua keponakannya pada Agustus 2017 yang lalu menggunakan visa pekerja rumah tangga enam bulan.
Dalam beberapa minggu, dia bertemu Richard di aplikasi kencan Badoo dan kisah cinta mereka pun meningkat dengan cepat.
Christy pindah ke rumah Richard di Derby dan pasangan itu baru-baru ini telah merayakan pertunangan mereka.
Tetapi setelah mengajukan permohonan perpanjangan visa dua setengah tahun, namun yang mereka dapatkan adalah kabar buruk.
"Tidak ada cara apapun untuk memperpanjang visa pekerja rumah tangga. Satu-satunya kemungkinan adalah mengajukan visa tunangan, tetapi dia harus kembali ke Filipina terlebih dahulu untuk itu," jelas Richard.
Dia mengklaim bahwa firma bernama Home Office meminta biaya sebesar 1435 Poundsterling atau sekitar Rp 27 juta.
Faktanya firma hukum yang disewa oleh pasangan itu telah mengirimkan formulir yang salah.