Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebanyakan Minum Air Saat Lari Marathon, Pelari Ini Nyaris Tewas Setelah Koma Usai Lomba

ohanna Pakenham, 53, tanpa sadar membebani tubuhnya dengan resiko kesehatan yang tinggi setelah menenggak lebih dari selusin botol air saat marathon

Penulis: Bobby Wiratama
zoom-in Kebanyakan Minum Air Saat Lari Marathon, Pelari Ini Nyaris Tewas Setelah Koma Usai Lomba
Kolase Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Maraton London 2018 yang baru saja digelar jadi sorotan.

Hal ini terjadi usai salah satu pesertanya hampir saja meninggal dunia. 

Seorang pelari maraton di ibukota Inggris tersebut nyaris mengakhiri hidupnya usai mengalami koma setelah minum terlalu banyak air selama perlombaan.

Johanna Pakenham, 53, tanpa sadar membebani tubuhnya dengan resiko kesehatan yang tinggi setelah menenggak lebih dari selusin botol air untuk mengatasi panasnya cuaca yang ada.

Ibu dari empat ana ini kemudian pingsan di rumah dan menderita kejang.

Beruntung kala itu suaminya berada di tempat dan sosokya berhasil melakukan CPR untuk membuatnya tetap hidup.

Dengan mengonsumsi terlalu banyak cairan selama berolahraga lari, Joanna telah memeras terlalu banyak natrium dari dalam sistem tubuhnya

Berita Rekomendasi

Hal ini pun mengakibatkan sosoknya mengalami kondisi yang mengancam jiwa dengan gejala hiponatremia.

Usai siuman Johanna bahkan tidak memiliki ingatan sama sekali kala dirinya melintasi garis akhir.

Sepengetahuan Johanna sosoknya lekas kembali ke rumah dan mengalami hal mengerikan itu.

Usai siuman Johanna pun ingin agar orang lain yang juga berlomba marathon untuk waspada terhadap pengaruh minum terlalu banyak air saat berlari.

Ibu yang asalnya dari Wadwick, Hampshire, ini pun mengutarakan kronologi kejadian yang ada.

"Saya suka berlari dan saya telah melakukannya selama bertahun-tahun, saya telah mengambil bagian dalam empat maraton - meskipun ini adalah yang pertama dalam 15 tahun."

"Saya ingat memulai balapan tetapi sekitar setengah jalan telah dilalui disitulah hal-hal mulai menjadi kabur."

"Saya melihat keluarga saya di awal dan rupanya, saya melihat mereka tiga kali, tetapi saya tidak ingat itu.

"Aku ingat suara ayahku di kepalaku mengatakan 'pastikan kau tetap terhidrasi'"

Seusai lomba yang ada, sosoknya tidak dapat mengingat banyak hal kecuali sosok dirinya yang terbangun beberapa hari kemudian di tempat tidur rumah sakit.

Dia berkata: "Rencananya adalah pergi keluar untuk makan pizza seusai lombba, tetapi tampaknya saya mengatakan saya merasa sakit. Saya mulai mengemudi kembali ke rumah dengan putri saya Emma dan suami saya, Richard, dan ketika itulah mereka kemudian menyadari ada yang salah terhadap diri saya di dalam mobil.

Kala itu Johanna dengan cepat berhenti bernapas sehingga suaminya, Richard pun mulai mencoba menyadarkannya dengan CPR.

"Keluarga saya segera menelepon 999 dan Richard adalah orang yang mengelola CRP sampai ambulans tiba, saya pikir mereka berhasil membuat saya bernapas pada saat itu." Ujar Johanna.

"Setelah mengalami kejadian ini, saya baru menyadari bila terlalu banyak meminum air itu lebih berbahaya dan membuatku lebih buruk, jangan minum terlalu banyak air, itulah yang aku pelajari dari hal ini."

Joanna sendiri menyelesaikan lomba dalam waktu enam jam dan 35 menit.

Banyaknya air yang diminum oleh Johanna ini sebenarnya bisa dimaklumi kala itu.

Pasalnya, Melansir dari Mirror, penyelenggaraan marathon tahun ini sendiri tercatat secara resmi sebagai Marathon London terpanas yang pernah ada.

Karena hal inilah, maka Joanna mengalami siksaan karena suhu yang sangat panas dan sosoknya sering kali berhenti di depan air berdiri di sepanjang rute.

Sayangnya, meminum banyak air inilah yang membuat Johanna hampir merasakan maut.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas