ISIS Klaim Bertanggungjawab Atas Serangan Di Gereja Ortodoks Di Chechnya
Serangan itu kemudian digagalkan oleh pasukan keamanan, yang akhirnya menewaskan empat pelaku
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, CHECHNYA - Kelompok teroris ISIS telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang terjadi pada Sabtu lalu di Gereja Ortodoks di Republik Chechnya, Rusia.
Serangan itu mengakibatkan seorang pemuja dan dua polisi tewas.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (21/5/2018), kelompok teroris yang berbasis di Suriah itu mengeluarkan pernyataan bahwa empat orang teroris yang memabawa pisau dan senjata api itu menyerbu Gereja Michael the Archangel yang terletak di ibukota Chechnya, Grozny.
Serangan itu kemudian digagalkan oleh pasukan keamanan, yang akhirnya menewaskan empat pelaku penyerangan dalam aksi baku tembak yang berlangsung secara singkat itu.
Namun seorang pemuja dan dua polisi juga dinyatakan tewas dalam serangan itu, kedua polisi itu awalnya dikerahkan dari wilayah Saratov ke Chechnya, untuk membantu menangani aksi teror tersebut.
Tiga dari empat teroris teridentifikasi sebagai penduduk asli Republik Chechnya, sedangkan seorang lainnya yang memimpin aksi tersebut berasal dari Republik Ingushetia.
Seperti yang disampaikan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Para pelaku masih tergolong muda, yakni berusia antara 18 hingga 19 tahun.
"Mereka menerima perintah untuk melakukan serangan itu, dari salah satu negara Barat," kata Kadyrov, mengutip 'data Intelijen'.