Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan PM Najib Mengaku Tidak Korupsi dan Jadi Korban Serangan Politik

Yang terjadi menurut Najib, diriya kini menjadi korban serangan politik untuk melemahkan Umno-Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO)

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Mantan PM Najib Mengaku Tidak Korupsi dan Jadi Korban Serangan Politik
Malaysiakini.com
Mantan Perdana Menteri Najib Razak dan sang istri, Rosmah Mansor. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak menepis tudingan telah melakukan korupsi.

Yang terjadi menurut Najib, diriya kini menjadi korban serangan politik untuk melemahkan Umno-Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO)-partai politik terbesar di Malaysia dan pendiri dari koalisi Barisan Nasional (BN).

"Saya tidak pernah mencuri milik orang-orang," kata Najib ketika bertemu kader dan anggota Umno cabang Pekan, pada Minggu (20/5/2018).

"Warga Pekan tahu saya tidak mencuri. Untuk 42 tahun saya telah melayani warga Malaysia."

Najib pun mengaku dirinya kini menjadi target.

"Karena saya seorang Perdana Menteri dan pemimpin partai politik. Jadi jika saya lemah, maka nama Umno lemah. Ini adalah strategi politik," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan, sebagai seseorang yang percaya pada prinsip-prinsip demokrasi, ia menghormati pilihan orang-orang dan menyerahkan jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Najib menambahkan, ia akan terus mendukung perjuangan untuk Umno, meskipun Barisan Nasional tidak lagi menjadi penguasa pemerintahan.

"Saya mudah menerima kekalahan dengan hati terbuka,..bahwa kita tulus, " kata Najib yang mengundurkan diri sebagai Pimpinan Umno minggu lalu.

Sebagaimana diberitakan, Malaysia telah mendirikan sebuah satuan tugas khusus yang akan menyelidiki kasus hukum dugaan korupsi dalam pengelolaan uang negara skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Hal itu disampaikan Kantor Perdana Menteri Malaysia, pada Senin (21/5/2018).

Gugus tugas ini berisikan anggota "KPK" Malaysia (MACC), polisi dan bank sentral.

Mereka akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merebut aset yang diperoleh dari menggunakan dana yang diduga tersedot dari uang negara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas