Masyarakat Indonesia Sanggup Hidup Tanpa Uang Tunai Selama Satu Hari
Perkembangan teknologi dan inovasi telah mendorong konsumen Indonesia untuk lebih menggunakan pembayaran elektronik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Consumer Payment Attitudes Study, sebuah studi yang baru dirilis oleh Visa, delapan dari sepuluh (76%) masyarakat Indonesia menyatakan bahwa mereka merasa semakin percaya diri dapat hidup tanpa uang tunai selama 24 jam.
Studi yang menyoroti peningkatan masyarakat yang terlibat secara digital di Asia Tenggara tersebut juga menunjukkan masyarakat Indonesia siap menjadi bagian dari bangsa digital di masa depan.
Studi Visa Consumer Payment Attitudes menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan inovasi telah mendorong konsumen Indonesia untuk lebih menggunakan pembayaran elektronik dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan bertransaksi secara tunai.
Lebih lanjut, studi tersebut menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh responden Indonesia menyatakan bahwa mereka berbelanja secara online setidaknya sebulan sekali.
Riko Abdurrahman, President Director of PT. Visa Worldwide Indonesia, mengatakan bahwa konsumen Indonesia mencari solusi-solusi pembayaran yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
“Masyarakat Indonesia semakin dekat dengan teknologi digital dan menginginkan belanja dengan seketika dan aman, dimanapun, kapanpun," katanya.
Oleh karena itu, Visa terus berkolaborasi dengan para klien dan merchant dalam mengadaptasi solusi pembayaran digital secara real-time dan aman dalam rangka merealisasikan masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) di Indonesia.
Studi ini juga menemukan bahwa hampir separuh dari responden menginginkan Indonesia menjadi negara tanpa tunai.
Menariknya, 85 persen responden Indonesia telah melakukan pembayaran digital menggunakan smartphone untuk berbagai kebutuhan seperti saat berbelanja, memesan taksi, dan membayar makanan di restoran.
Selain itu, 75 persen responden Indonesia menggunakan ponsel mereka untuk mengakses layanan perbankan setidaknya sekali seminggu dibandingkan dengan 69 persen responden yang lebih memilih untuk langsung datang ke kantor cabang sebuah bank.