TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja yang dilecehkan oleh ayah tirinya menelepon ke nomor emergency Inggris, 999, untuk melaporkan niatnya untuk bunuh diri.

Dilansir Tribunnews.com dari Mirror pada Kamis (24/5/2018), dikatakan setelah menelepon, Georgia Walsh langsung menabrakkan dirinya ke kereta api.

Georgia bunuh diri di stasiun kereta api Dunton Green di Kent, Inggris, pada 17 Maret 2017 silam.

Setelah satu tahun kematiannya, pelaku kejahatan, Brett Connell pun dipenjara selama sembilan tahun karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya.

BACA: BAZNAS Pesantrenkan Anak Pemulung, Perkuat Produk Mustahik, Sebar Teras Sehat

Pemeriksa mayat, Roger Hatch pun menyampaikan kesimpulan bunuh diri di Istana Uskup Agung pada Rabu (23/5/2018).

Post mortem Georgi yang dilakukan pada 22 Maret 2017 mencatat penyebab medis kematian karena banyak luka parah.

Pemeriksaan pertama kali mendengar bukti dari Nikki Blaydon dari Kepolisian Transportasi Inggris.

Dia menjelaskan bagaimana Georgia, mantan siswa Knole Academy di Sevenoaks ini bekerja shfit pukul 11.00 hingga 19.30 waktu setempat bersama rekan kerjanya yang lain pada 17 Maret 2017.

Rekan kerja Georgia mengatakan bahwa korban mulai menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya.

Ia mengaku bahwa malam itu Georgia mengatakan bahwa dirinya tidak akan pulang ke rumah, namun sang rekan kerja tidak mengetahui apa yang dimaksud sebenarnya.

Mereka berdua pun meninggalkan toko setelah tutup sekitar pukul 19.45 waktu setempat dan berjalan bersama selama lima menit sebelum berpisah.

Georgia pun menitipkan ucapan selamat tinggal untuk rekan-rekan kerja yang lain.

Saat rekan kerja yang tidak disebutkan namanya ini menanyakan maksud dari perkataan Georgia, ia tidak mendapatkan jawaban karena Georgia langsung pergi.