Donald Trump Terpaksa Membatalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un Melalui Surat, Apa Alasannya?
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembatalan pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembatalan pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam surat kepada Korut, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (24/5/2018).
Sebelumnya, dalam kicauannya di Twitter 10 Mei lalu, Trump berkata bakal bertemu dengan Kim di Singapura pada 12 Juni mendatang.
Namun, dalam surat tersebut, dia menyatakan peluang untuk menggelar pertemuan empat mata nampaknya tidak akan terealisasikan.
BACA: Pengacara Trump Disogok Rp 5,6 Miliar untuk Atur Pertemuan Presiden Ukraina dengan Presiden AS
"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya.
Presiden 71 tahun itu juga menyinggung soal kemampuan nuklir yang selama ini dikatakan oleh Korut.
Trump berkata kepunyaan AS jauh lebih besar.
" Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.
Trump melanjutkan, dia berharap dapat bertemu Kim suatu saat nanti.
Dia merasa bakal terjadi dialog yang positif jika mereka bertemu.
"Sadly, I was forced to cancel the Summit Meeting in Singapore with Kim Jong Un," kicau Trump di akun Twitter-nya.
Presiden asal Partai Republikan itu juga berterima kasih karena Kim telah bersedia melepaskan tiga warga negaranya yang ditahan.
"Jika Anda berubah pikiran, tolong jangan ragu untuk menulis surat atau menghubungi saya. Jujur saja, ini adalah momen paling menyedihkan dalam sejarah," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.