Korea Utara Masih Terbuka untuk Berbicara dengan Amerika Serikat
Korea Utara mengatakan pihaknya masih bersedia berbicara dengan AS setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan puncak antara kedua negara.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Utara mengatakan pihaknya masih bersedia berbicara dengan Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan puncak antara kedua negara, keputusan yang menurut Pyongyang sangat disesalkan.
"Pengumuman tiba-tiba dari pembatalan pertemuan itu tidak terduga bagi kami dan sangat disesalkan," kata Kim Kye Gwan, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA yang dikelola negara.
Dilansir dari www.channelnewsasia.com, wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara itu juga mengatakan menaruh hormat atas usaha Presiden Trump, yang belum penah terjadi sebelumnya oleh presiden lainnya, untuk menciptakan pertemuan bersejarah Korea Utara-AS.
Baca: Pemuda yang Ancam Menembak Jokowi Tak akan Menjalani Proses Pidana
"Kami kembali menyatakan kepada AS kesediaan kami untuk duduk berhadap-hadapan kapan saja dalam bentuk apa pun untuk menyelesaikan masalah," Kim menambahkan.
Kim juga mengatakan bahwa keputusan Trump untuk membatalkan KTT yang berlangsung di Singapura pada 12 Juni tidak sejalan dengan keinginan dunia dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melakukan upaya maksimal untuk menggelar KTT.
"KTT ini mendesak untuk menyelesaikan hubungan perseteruan," katanya.