Seruan Razan Najjar Beberapa Waktu Lalu sebelum Tewas: Serang Saya dengan Pelurumu, Saya Tidak Takut
Saat itu Razan Al-Najjar sedang mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Dikatakan sebuah kendaraan IDF (Israel Defense Forces) ditembakkan dan seorang tersangka diidentifikasi melintasi pagar keamanan di Jalur Gaza utaa dan menanam granat yang meledak ketika ia kembali ke jalur Gaza.
Tidak ada korban jiwa dari Israel selama konfrontasi perbatasan, tetapi Israel telah melaporkan kerusakan yang luas terhadap lahan pertanian dari layang-layang pembawa api yang diterbangkan dari Gaza.
Lonjakan kekerasan di perbatasan meningkat pekan ini ke pertukaran penembakan paling intensif antara Israel dan Hamas serta faksi bersenjata Palestina lainnya sejak 2014.
Namun, kekerasan yang tidak menyebabkan korban jiwa, terhambat dengan mediasi gencatan senjata Mesir.
Dalam unjuk rasa yang disebut sebagai bulan kemunduran besar, orang-orang Palestina telah menyerukan hak untuk kembali ke tanah yang hilang ke Israel selama perang saudara tahun 1948.
Israel menyebut mereka melakukan sebuah taktik untuk melanggar perbatasannya dan membelokkan pengawasan dari masalah-masalah pemerintahan Hamas.
Tanggapan mematikan Israel telah menarik kecaman Internasional.
Jumlah demonstran hari Jumat lalu berkurang dari minggu-minggu sebelumnya, tapi diperkirakan akan tumbuh minggu depan karena orang Palestina menandai peringatan penangkapan Israel atas Jalur Gaza dan Tepi Barat serta Yerusalem Timur dalam perang 1967.
Sementara itu, di rumahnya di Khan Younis, ibu Najjar, Sabreen jatuh pingsan karena dia menerima seragam bernoda darah putrinya.
Ia menangis sambil mengenang kematian putrinya.
"Mereka (Israel) tahu Razan, mereka tahu dia seorang paramedis, dia telah membantu mengobati luka sejak 30 Maret," ungkapnya.
Seragam Najjar tersebut diketahui dibawa oleh sang ayah, Ashraf, terlihat seragam tersebut berlumuran darah milik Najjar.
"Malaikatku meninggalkan tempat ini, dia sekarang berada di tempat yang lebih baik. Aku akan sangat merindukannya. Semoga jiwamu beristirahat dalam damai, putriku yang cantik," ratap sang ayah.
Bahkan, sebelum meninggal dunia Najjar sempat menyampaikan pesan kepada sang ayah.