Seruan Razan Najjar Beberapa Waktu Lalu sebelum Tewas: Serang Saya dengan Pelurumu, Saya Tidak Takut
Saat itu Razan Al-Najjar sedang mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel membunuh seorang perawat Palestina pada Jumat (1/6/2018).
Saat itu Razan Al-Najjar sedang mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Dilansir Tribunnews.com dari Reuters pada Minggu (3/6/2018), hal ini diungkapkan oleh pejabat kesehatan dan saksi.
Sementara itu Israel mengatakan militan telah menyerang pasukannya dengan tembakan dan granat.
Kematuan Razan Najjar menjadi warga Palestina ke-119 yang tewas dalam demonstrasi mingguan yang diluncurkan pada 30 Maret 2018 silam di Jalur Gaza.
Sebuah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas dan subyek panjang untuk menggiling emabrgo Israel di Mesir.
BACA: Kesedihan Ibunda Razan Al Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin, Bukan Kain Kafan
Najjar, seorang sukarelawan medis berusia 21 tahun ditembak ketika dia berlari menuju pagar perbatasan berbenteng di sebelah timur kota Gaza, Khan Younis, dalam upaya untuk mencapai korban.
Mengenakan seragam putih, Najjar mengangkat tangannya tinggi-tinggi secara jelas namun tentara Israel melepaskan tembakan dan mengenai dadanya.
Seorang juru bicara militer Israel tidak memberikan komentar tentang kematian Najjar.
Para perwira Israel sebelumnya mengatakan bahwa penembak jitu militer hanya menargetkan orang-orang yang mengajukan ancaman.
Tetapi peluru kadang-kadang dapat melewati mereka atau memantul dan mengenai orang lain.
Para pejabat medis Gaza mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka oleh tembakan tentara pada demonstrasi massa hari Jumat tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan pasukannya telah bertindak untuk membubarkan ribuan perusuh di lima lokasi.