Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

48 Imigran Tenggelam Setelah Kapal Karam di Lepas Pantai Tunisia

Negara ini telah menjadi rute baru yang penting bagi para migran yang mencoba menyeberang ke Eropa pada tahun lalu.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 48 Imigran Tenggelam Setelah Kapal Karam di Lepas Pantai Tunisia
www.bbc.com
Insiden itu terjadi di dekat Kepulauan Kerkennah di lepas pantai timur Tunisia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, TUNISIA - Sekitar 48 imigran tewas setelah kapal mereka terbalik di pantai timur Tunisia sementara puluhan lainnya diselamatkan oleh penjaga pantai, kata pemerintah Tunisia.

Negara ini telah menjadi rute baru yang penting bagi para migran yang mencoba menyeberang ke Eropa pada tahun lalu.

Dilansir dari www.bbc.com, perahu terakhir yang tenggelam dari Tunisia dipenuhi sekitar 180 orang, sekitar 100 orang Tunisia, kata kementerian dalam negeri.

Kapal itu berada lima mil dari Kepulauan Kerkennah dan 16 mil laut dari kota Sfax, kata kementerian itu.

Operasi penyelamatan dihentikan pada hari Minggu, tetapi akan dilanjutkan pada Senin pagi, kata para pejabat.

Satu orang yang selamat mengatakan bahwa kapten telah meninggalkan kapal setelah mulai tenggelam untuk melarikan diri dari penangkapan oleh penjaga pantai.

Berita Rekomendasi

Korban lainnya, Wael Ferjani, mengatakan bahwa kapal itu memiliki kapasitas maksimum 90 orang.

"Kami bisa menyentuh air dengan tangan kami, dan air masuk ke perahu," katanya.

"Mereka yang bisa melarikan diri melarikan diri, yang lain tenggelam, kami tinggal di sana sampai hampir jam lima pagi, kemudian nelayan datang membantu kami, dan kemudian tentara tiba."

Orang Tunisia yang menganggur dan orang Afrika lainnya sering berusaha menyeberangi Laut Tengah dengan perahu-perahu darurat dari Tunisia ke Sisilia di Italia.

Peristiwa itu datang pada hari yang sama Menteri Dalam Negeri Italia yang baru, Matteo Salvini, mengatakan pada kunjungan ke Sisilia bahwa pulau itu harus berhenti menjadi kamp pengungsi Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas