Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Irian Jaya Anak 4 Tahun Terkena Kusta Diprihatinkan Pengusaha Jepang Ini

Penderita kusta di Indonesia sangat banyak sekali salah satu dari tiga besar di dunia selain India dan Brazil

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Di Irian Jaya Anak 4 Tahun Terkena Kusta Diprihatinkan Pengusaha Jepang Ini
Richard Susilo
Yohei Sasakawa, Chairman Sasakawa Foundation dan Chairman Nippon Foundation 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, Tokyo - Seorang anak kecil usia 4 tahun wanita di Irian Jaya menjadi keprihatinan seorang pengusaha Jepang, Chairman Sasakawa Foundation dan Chairman Nippon Foundation, Yohei Sasakawa dalam pembicaraan khusus dengan Tribunnews.com Rabu ini (13/6/2018).

"Saya menemukan anak wanita 4 tahun di Irian Jaya terkena kusta dan untung saja bisa ditemukan sehingga kita bantu sekali penyembuhannya saat itu," papar Sasakawa mengenang kunjungannya ke Irian Jaya beberapa waktu lalu.

Penderita kusta di Indonesia sangat banyak sekali salah satu dari tiga besar di dunia selain India dan Brazil, paparnya lagi.

"Namun dalam beberapa tahun terakhir ini kami telah fokuskan bantuan baik kepada Indonesia maupun India," katanya.

Permasalahannya adalah adanya pandangan di Indonesia bahwa penderita kusta adalah kutukan dari Tuhan sehingga sulit ke luar ketahuan di masyarakat.

"Kita berusaha cari sendiri sebisa mungkin dan dengan pengetahuan yang ada pada kita, dengan mudah bisa kita temukan bahwa seseorang menderita kusta atau tidak. Lalu kita berikan pengobatan gratis kepada mereka semua."

Berita Rekomendasi

Tentu saja beberapa tenaga medis Indonesia ikut serta di bawanya sehingga ikut memberikan bantuan kepada para penderita kusta di Indonesia.

"Kita sudah kunjungi banyak tempat di Indonesia, yang belum hanya Kalimantan saja," tambahnya.

Di banyak tempat di Indonesia menurutnya masih terus ditemukan banyak penderita kusta di pedalaman, di desa-desa dan sebagainya.

Pandangan yang buruk, diskriminasi dari masyarakat sekitar, pemikiran kutukan Tuhan dan sebagainya membuat penderita kusta Indonesia memang sulit ditemukan, ungkapnya.

"Itulah sebabnya kita terus-menerus tidak akan patas semangat untk selalu mencari tahu di mana ada penderita kusta di Indonesia dan kita akan datangi membantu mengobati agar terjadi penyembuhan di sana," tekannya lagi.

Kerjasama dengan dinas kesehatan setempat di berbagai daerah memang dilakukan, namun umumnya adalah ke lokalisasi penderita kusta. Sementara penderita kusta yang masih belum terdaftar dan tersebar luas di Indonesia diyakininya masih banyak hingga kini.

"Suatu waktu kita ke suatu daerah di Indonesia mengajak media lokal setempat lalu akhirnya disiarkan sampai ke televisi dan radio lokal setempat. Akhirnya kita mendapat banyak masukan langsung dari masyarakat Indonesia bertanya segala hal mengenai kusta dan memberitahukan kepada kami di tempat ini itu masih ada penderita kusta yang belum terobati, lalu kita datangi mereka dan berikan obat-obatan gratis."

Sasakawa sangat berharap bantuan dari banyak kalangan media di Indoensia sehingga semakin banyak terungkap keberadaan penderita kusta di Indonesia dan pihaknya dapat segera membantu mengobati mereka sampai ke pelosok daerah pedalaman sekali pun.

Kedua Yayasan yang dipimpinnya adaah yayasan sosial yang banyak bergerak di bidang pendidikan, sosial dan bahkan juga membantu para intelektual Islam untuk bertukar pikiran dengan Jepang.

Yayasan yang dipimpinnya tersebut sangat luas dan besar sehingga rasanya tak ada warga Jepang yang belum pernah dengar nama kedua yayasan tersebut sehingga usahanya pun di Jepang sampai ke berbagai tempat di Jepang membantu para lansia Jepang pula, ikut meringankan kehidupan mereka di masa tuanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas