Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak 1970 Toshiba Jepang Masuki Pasar, Kini 23 Proyek Energi Ditangani di Indonesia

Kita banyak proyek energi di Indonesia saat ini maka tak heran sejak 2010 membuat anak perusahaan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sejak 1970 Toshiba Jepang Masuki Pasar, Kini 23 Proyek Energi Ditangani di Indonesia
Richard Susilo
Hiroya Kurimoto, Kepala Divisi (Direktur) Thermal dan Hydro Power Systems & Services Toshiba Energy Systems & Solutions Company 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS Tokyo - Jangan bingung kalau perusahaan Jepang ini, Toshiba, kini memiliki 23 proyek energi di Indonesia. Perkenalan dan bisnis di Indonesia sejak hampir 40 tahun lalu dan sejak tahun 2014 membuat anak perusahaan (100%) di Indonesia bernama PT Toshiba Asia Pasifik Indonesia (TAPI).

"Kita banyak proyek energi di Indonesia saat ini maka tak heran sejak 2014 membuat anak perusahaan TAPI di Indonesia dengan dua orang Jepang di sana dipimpin Mr. Okada CEO nya," papar Hiroya Kurimoto, Kepala Divisi (Direktur) Thermal dan Hydro Power Systems & Services Toshiba Energy Systems & Solutions Company khusus kepada Tribunnews.com siang ini (22/6/2018).

Sebanyak 23 proyek energi Toshiba di Indonesia bisa dikatakan yang paling besar di antara perusahaan Jepang lain yang mengerjakan pembuatan pembangkit listrik, baik tenaga batu bara, tenaga air maupun tenaga panas bumi.

Lima proyek besar Toshiba (TAPI) yang masih dikerjakan hingga kini adalah proyek pembangkit listrik batu bara Lontar 315 MegaWatt,di
Kabupaten Tangerang, Banten.

Lalu tenaga batu bara di Cirebon 1000 Mega Watt, tenagabatu bara di Tanjung Jati Unit 5 dan 6 sebesar 1000MW x2 serta tenaga air di Malea Tana Toraja Sulawesi dengan kekuatan 45MW x 2 dan 75MW x 2.

"Dalam pembuatan pembangkit listrik tersebut khususnya tenaga batu bara, kita menggunakan teknologi Ultra Super Critical, yang menghasilkan pembakaran dan CO2 sangat sedikit sehingga sesuai dengan aspek lingkungan yang bersih (envirenmental freindly)," papar Kurimoto yang mungkin sudah 100 kali pulang pergi ke Indonesia selama 20 tahun terakhir ini.

Berita Rekomendasi

Kekuatan Toshiba kini dengan anak perusahaannya TAPI memiliki staf sekitar 20 orang, diperkirakan akan terus berkembang di masa depan dengan semakin banyaknya proyek pembangkit listrik yang akan dikerjakan Toshiba.

"Tentu saja kita mengikuti tender yang ada di Indonesia dan karena kita memang kuat di tenaga pembakaran menggunakan batu bara, tenaga air serta tenaga sumber panas bumi, biasanya kita yang menang dalam tender karena kita memang snagat ahli di bidang tersebut, di samping keterlibatan Toshiba sudah sangat lama dan dikenal di Indonesia," ungkap Kurimoto (56) yang mengaku sangat suka dengan Indonesia.

Di masa depan Kurimoto merencanakan kalau bisa pembuatan pembangkit tenaga listrik dengan hidrogen (suiso) atau dengan sistim Pumped-storage hydroelectricity, penyaluran air sangat banyak dari tempat ketinggian ke tempat rendah, yang memang menurutnya memungkinkan di Indonesia serta mengurangi biaya pembuatan cukup besar, karena alam Indonesia yang memungkinkan untuk hal tersebut.

Dalam kaitan dnegan peringatan 60 tahun persahabatan Indonesia-Jepang, Kurimoto yang juga sangat menyukai makanan Indonesia, berharap di masa depan pembuatan pembangkit listrik di Indoensia bisa dikawinkan dengan teknologi maju saat ini sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik lebih efektif dan lebih aman nyaman dikendalikan lebih lanjut.

"Misalnya pengoperasinya dikawinkan dengan penggunaan Iot ( Internet of Things ) sehingga pengendalian pembangkit listrik pun bisa dikenadilan dari mana pun, mudah dimonitor, karena terkait dengan jaringan internet di masa depan.

Yang pasti Toshiba berharap semakin banyak dan semakin besar lagi proyek yang bisa dikerjakan di Indonesia, karena para pekerjanya dan banyak pimpinan Toshiba tampaknya sangat menyukai keramahan dan mudah bergaul orang Indonesia dengan warga Jepang sehingga semakin memudahkan kerja kedua bangsa walaupun bahasnya berbeda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas