Diblokade Arab Saudi, Produksi Pertanian Qatar Justru Meningkat 100 Persen
Perkebunan Qatar telah meningkatkan hasil panen mereka lebih dari seratus persen, sejak 'pengepungan' yang dilakukan Arab Saudi dan sekutunya diberlak
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Perkebunan Qatar telah meningkatkan hasil panen mereka lebih dari seratus persen, sejak 'pengepungan' yang dilakukan Arab Saudi dan sekutunya diberlakukan satu tahun lalu.
Dilansir dari The Peninsula Qatar, Minggu (24/6/2018), sebanyak lebih dari 400 rumah kaca juga dibangun di sejumlah peternakan, kata seorang sumber di Kementerian Kota dan Lingkungan.
Baca: Empat Calon Gubernur Sulsel Bertemu di PSBM Tak Boleh Bicara Politik
"Peternakan telah meningkatkan produksi mereka lebih banyak setelah pengepungan, dan ada sekitar 1400 pertanian di Qatar yang sebagian besar berlokasi di wilayah Utara," kata sumber resmi tersebut pada Jumat lalu.
Ia menambahkan, "Peningkatan ini hanya pada jumlah rumah yang dilindungi, sementara jumlah peternakan tetap sama,".
Selain itu menurutnya, Kementerian Kota dan Lingkungan siap menyediakan semua fasilitas pendukung untik peternakan, seperti peralatan, kendaraan, bimbingan serta pupuk pertanian.
"Hasil pertanian di Qatar telah meningkat dan kita menyaksikan perkembangan pesat, sebagai contoh, Global Farm telah menambahkan lebih dari 85 rumah kaca dalam satu tahun terakhir, dan persentase produksi meningkat 35 persen," kata Ali Ahmed Al Kaabi, pemilik Global Farm.
Al Kaabi mengaku pihaknya juga bekerjasama dengan Qatar Development Bank untuk membangun rumah kaca bagi kliennya.
"Kami juga memiliki perusahaan untuk membangun rumah kaca bagi klien lain yang sedang dikerjakan bersama dengan Qatar Development Bank," tambah Al Kaabi.
Pihak perusahaan, kata dia, telah membangun lebih dari 400 rumah kaca sejak pengepungan itu diberlakukan di Qatar.
Untuk meningkatkan produksi pangan lokal, sejumlah perusahaan lokal telah memberikan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong para petani lokal yang tidak produktif untuk meningkatkan produk mereka.
Inisiatif ini termasuk memberikan dukungan teknis dan pembelian produksi tahunan sayuran dan buah-buahan dari petani lokal, untuk kemudian memasarkan dan menjualnya di pasar.
Kementerian Kotamadya dan Lingkungan telah mengatakan bahwa mereka memilki rencana untuk memperluas lahan pertanian petani lokal demi meningkatkan pertanian produktif yang menghasilkan produk ke pasar.
Menteri Kota praja dan Lingkungan Hidup Mohammad bin Abdullah Al Rumaihi menyampaikan dalam wawancara sebelumnya di Qatar TV, bahwa negara tersebut akan melakukan swasembada daging segar dengan memproduksi 100 persen dari kebutuhannya pada akhir tahun ini, selain memproduksi 20 persen daging beku.
Ia juga mengatakan, "krisis teluk telah membantu Qatar meningkatkan produksi makanan, termasuk produk unggas yang melonjak dari 40 persen menjadi 80 persen," kata Al Rumaihi.
Saat ini ada sekitar 1,5 juta ternak di Qatar, yang mencakup 40 ribu sapi dan 70 ribu unta, menurut beberapa laporan terbaru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.