Instruktur Yoga di Jepang Makin Sibuk Setelah Diisukan Mantan Bintang Film Dewasa
April 2018 usahanya disorot media Jepang dan diisukan ada "main" dengan Menteri Pendidikan Jepang Yoshimasa Hayashi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - April 2018 usahanya disorot media Jepang dan diisukan ada "main" dengan Menteri Pendidikan Jepang Yoshimasa Hayashi.
Menteri Hayashi sudah membantah, pemilik usaha Positive Yoga (PY) Yuko Shoji juga telah membantah pemberitaan yang tak benar mengenai dirinya yang memang mengenal sang menteri sejak sekitar 6 tahun lalu.
"Saya bukan pemain film porno, tetapi Graphia Idol (GI) hanya bermain film memperlihatkan diri sendiri, sama sekali tak ada adegan seks atau tidak sama lelaki dalam bermain film. Memang ada syuting telanjang tapi itu saya sendiri tidak bersama orang lain," ungkap Yuko Shoji, pemilik PY kepada Tribunnews.com, Selasa (26/6/2018).
Pemain film dewasa (AV) sangat berbeda dengan GI. Sebagai negara bebas, Jepang tak mempermasalahkan mau membuat film sendiri sebagai GI, telanjang pun tak masalah dan tetap GI.
Baca: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Lampung
Berbeda dengan AV yang melakukan hubungan seks bebas dengan lelaki dan citranya jauh berbeda di Jepang.
"Biarin saja lah saya tidak akan mengajukan gugatan ke pengadilan meskipun sebenarnya majalah Jepang tersebut menjelekkan nama baik saya," tambahnya.
Tapi gara-gara pemberitaan tersebut justru tamunya jauh lebih banyak saat ini dan jumlahnya bahkan dua kali lipat dibandingkan April lalu saat pemberitaan jelek mengenai dirinya muncul di berbagai media massa.
"Kini sibuk sekali memang kebanyakan tamu kami adalah pria sekitar mungkin 90 persen dan ada pula tamu wanitanya," kata dia.
Salah satu kelebihan PY ini adalah para instrukturnya semua bersertifikat resmi lengkap sebagai instruktur yoga dan jumlahnya sekitar 28 orang semuanya cantik-cantik.
"Memang ada yang mantan artis, mantan GI dan semua cantik-cantik instrukturnya. Mereka mendapat honor apabila bekerja melayani yamu yang mau Yoga ke sini," tambahnya.
Baca: Dana Perjuangan Prabowo Terkumpul Rp 296 Juta, Penyumbang Terbesar Rp 15 Juta, Terendah Rp 1.000
Biaya yoga selama satu jam adalah 11.000 yen plus biaya keanggotaan sekali bayar saja hanya 20.000 yen.
Kalau tidak jadi anggota, satu jamnya 12.000 yen. Lalu dua jam 24.000 yen.
"Jika mau pijat juga bisa, jadi pelayanannya satu jam yoga dan satu jam yoga," tambahnya.
Selama ini, September nanti menjadi 8 tahun usahanya tersebut dengan lokasi di Ebisu Tokyo dan uang sewa ruangan sekitar 500.000 yen per bulan.
Shoji merasa banyak terbantu oleh dukungan teman-temannya saat nama baiknya dijelekkan pers Jepang.
"Susah ya, taihen desune, semangat terus ya kami mendukungnya. Begitu teman-teman saya memberikan semangat kepada saya saat nama saya dijelekkan. Syukurlah semua berlalu dengan baik dan kini jauh semakin sibuk dan semakin terkenal usaha kami ini," kata dia.
Studi yoga miliknya melakukan pola pengajaran yoga profesional sesuai standar internasional dan Jepang.
Hal itu dibuktikan dengan semua sertifikat yoga yang dimilikinya sebagai instruktur yoga profesional.