Najib Razak Digeser, Posisi Ketua UMNO Kini Dipegang Ahmad Zahid Hamidi
Najib memperingatkan, jangan sampai partai UMNO ikut terseret dalam kasus tersebut.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Ferrika Sari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Ahmad Zahid Hamidi terpilih sebagai pimpinan UMNO (United Malays National Organisation), dalam pemilihan ketua partai di Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (30/6).
Pria keturunan Yogyakarta Jawa Tengah ini, berhasil menggantikan Najib Razak yang sebelumnya menduduki posisi tertinggi di partai tersebut.
Artinya, pergantian pimpinan baru ini adalah bentuk reformasi setelah kekalahan UMNO yang mengejutkan di Pemilu Mei lalu, dan juga mengakhiri masa pemerintahan Najib selama enam dekade.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (30/7/2018), Zahid memenangi 78 sudah suara dalam pemilihan pimpinan UMNO. Sekretaris Jenderal UMNO Adnan Tengku Mansor mengatakan, ada 34 divisi yang menghitung total jumlah suara sebesar 190, dengan satu suara yang didiskualifikasi karena terlalu banyak perbedaan.
Awalnya, voting ini memilih lima kandidat termasuk Menteri Olahraga dan Pemuda Khairy Jamaluddin dan mantan Menteri Keuangan Tengku Razaleigh Hamzah. Sebenarnya, dalam perhitungan tidak resmi, ada 93 suara yang memilih Zahid.
Pada tahun 2015, Najib Razak memecat Wakil Perdana Menteri Wahyiddin Yassin dan menggantikannya dengan Ahmad Zahid Hamidi.
Pemecatan itu dilakukan karena Muhyiddin dianggap terlalu terbuka membicarakan kasus korupsi yang terjadi di perusahaan milik negara 1Malaysia Developmnet Bhd (1MDB) yang diduga melibatkan Najib.
Sementara di pemerintahan, Zahid terakhir memegang jabatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Malaysia.
Baca: Tjahjo Kumolo: Meski Terjerat Kasus Hukum, Kepala Daerah yang Menang Pilkada Tetap Bisa Dilantik
Atas kemenangan itu, Zahid mengambil tugas Nazib, setelah mantan Perdana Menteri itu berhenti sebagai presiden partai.
Pembekuan rekening UMNO
Jumat lalu, penyidik Malaysia membekukan sejumlah rekening bank, termasuk rekening UMNO, karena dinilai ada dana gelap IMDB yang mengalir ke kas partai.
Atas hal itu, Zahid mengatakan, pihaknya akan berusahaan membuktikan bahwa keuangan partai tidak berkaitan dengan transaksi ilegal 1MDB.
Najib memperingatkan, jangan sampai partai UMNO ikut terseret dalam kasus tersebut.
“Itu adalah tindakan yang tidak masuk akal dengan membekukan rekening bank sehingga bisa menggangu kegiatan dan pembangunan kembali partai oposisi,” kata Najib dalam postingan Facebook, Sabtu (30/7/2018).
Perdana Menteri yang baru terpilih yaitu Mahathir Mohamad terus mencari solusi untuk mengembalikan dana negara sebesar US$ 4,5 miliar, yang kemungkinan lenyap akibat penyelewenangan dana 1MDB.
Dari kasus 1MDB ini, kepolisian Malaysia telah menyita uang sebesar 1,1 miliar ringgit (US$ 272 juta) yang berupa uang tunai, tas dan perhiasan berharga, di lokasi yang berkaitan dengan Nazib, walaupun dia tetap membantah atas keterlibatannya.