Dua Orang Terkena Zat Misterius di Dekat Salisbury Inggris
Awalnya, diduga pria dan wanita tersebut menggunakan kokain, heroin atau sejumlah obat yang terkontaminasi, kata polisi setempat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AMESBURY - Polisi Inggris mengumumkan terjadinya insiden besar setelah dua orang ditemukan dalam kondisi kritis karena diduga terpapar zat yang berbahaya di dekat kota Salisbury, Inggris Selatan.
"Polisi dan mitra Wiltshire malam ini telah mengumumkan insiden besar, setelah diduga ada dua orang yang mungkin telah terpapar zat yang tidak diketahui (jenisnya) di Amesbury," kata polisi setempat dalan sebuah pernyataan.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (4/7/2018), polisi mengatakan layanan darurat telah dipanggil dari wilayah Amesbury pada Sabtu malam, setelah seorang pria dan perempuan yang diperkirakan berusia 40 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah properti.
Amesbury terletak 11 km di Utara Salisbury, dimana pada Maret lalu mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku sebuah pusat perbelanjaan.
Para pejabat Inggris mengatakan kedua korban itu telah diracuni oleh agen saraf.
Baca: Ditangkap KPK Malaysia, Najib Mengaku Tidak Bersalah
Terkait kasus di Amesbury, polisi mengatakan pada hari ini bahwa lokasi yang menjadi tempat ditemukannya pria dan perempuan itu akan ditutup sebagai bentuk upaya pencegahan.
Awalnya, diduga pria dan wanita tersebut menggunakan kokain, heroin atau sejumlah obat yang terkontaminasi, kata polisi setempat.
Pengujian lebih lanjut pun tengah dilakukan untuk mengetahui zat yang meracuni pria dan wanita itu.
"Berdasar pada informasi dari Public Health England (PHE), dari jumlah korban yang terkena dampak, tidak diyakini bahwa ada resiko kesehatan yang sifnifian bisa mempengaruhi masyarakat yang lebih luas, ini akan terus dinilai sebagai informasi lebih lanjut," kata seorang juru bicara PHE.
Pria dan perempuan dari Amesbury itu kini dirawat di Salisbury District Hospital, yang tetap beroperasi seperti biasa, menurut polisi.
Sebelumnya, pada kasus terdahulu Inggris telah menuduh Rusia meracuni Skripal dengan agen saraf Novichok, Rusia pun membantah tudingan itu.