Kematian Seorang Pemuda Picu Kerusuhan, Pemerintah Perancis Minta Demonstran Tenang
Pemerintah Perancis menyerukan agar situasi tenang setelah polisi di kota Barat Nantes bentrok dengan demonstran semalam.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pemerintah Perancis menyerukan agar situasi tenang setelah polisi di kota Barat Nantes bentrok dengan demonstran semalam.
Para demonstran melakukan aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan.
Mereka mengecam tewasnya seorang pengemudi muda yang ditembak karena mencoba menghindari pos pemeriksaan.
Baca: Moeldoko Sudah Menyampaikan Keinginannya Mundur dari Hanura Kepada OSO dan Wiranto
Dilansir dari laman Al Jazeera, Kamis (5/7/2018), pemuda berusia sekira 20 tahun itu menabrak seorang polisi saat mencoba membalikkan mobilnya dari titik pemeriksaan.
Kemudian seorang polisi pun secara spontan melepaskan tembakan dan melukai pemuda itu hingga akhirnya tewas, menurut sumber polisi yang berbicara kepada kantor berita Reuters, pada Rabu kemarin.
Polisi setempat kini sedang menyelidiki tindakan dan keputusan petugas dalam penggunaan senjata api, kata sumber kepolisian.
Baca: Anies Baswedan Kaget Muncul Wacana Dirinya Diduetkan dengan AHY Dalam Pilpres 2019
Terkait demonstrasi setelah tewasnya pemuda itu, Para perusuh merusak sekitar 30 mobil dan beberapa gedung setelah berita menyebar luas bahwa pemuda itu ditembak mati.
Para demonstran itu melemparkan bom molotov dan bentrok dengan polisi di daerah Breil di Barat Laut lokasi penembakan tersebut, sebelum akhirnya kerusuhan menyebar ke dua distrik miskin lainnya.
Kerusuhan berakhir pada jam-jam awal hari Rabu, setelah polisi mengirim bala bantuan.
Kerusuhan tersebut menyisakan mobil-mobil yang terbakar dan pecahan kaca dari jendela-jendela yang hancur berserakan di jalan-jalan pada Rabu pagi waktu setempat.
Baca: Dua Jam Diperiksa KPK, Tb Hasanuddin Jelaskan Prosedur Penganggaran APBN-P
"Saya meminta ketenangan mutlak, karena aturan hukum harus sepenuhnya dihormati," kata Menteri Kehakiman Prancis Nicole Belloubet kepada radio RTL.
Sementara Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb mengutuk kekerasan itu.
Ia menegaskan bahwa semua sumber daya diperlukan untuk menenangkan situasi dan mencegah terjadinya insiden lebih lanjut.