Mendagri Matteo Salvini Bertekad Akhiri Kedatangan Migran Manusia Perahu ke Pantai Italia
"Bagi mereka (wanita dan anak) yang datang ke Italia itu harus tiba dengan pesawat, bahkan kelas satu," jelas Salvini
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini Kamis (5/7/2018) kemarin mengatakan dirinya ingin mengakhiri kedatangan para pengungsi dan migran yang menggunakan kapal kembali berlabuh di negaranya.
Tujuannya adalah agar tidak ada satupun orang yang terombang-ambing di lautan dan tiba di pantai Italia dengan perahu.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Wakil Presiden dari Pemerintahan Nasional yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ahmed Maiteeq.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Jumat (6/7/2018), Salvini mengatakan sebagai seorang menteri sekaligus ayah, dirinya tidak ingin ada wanita maupun bayi yang nyawanya terancam karena terombang-ambing di atas perahu karet di tengah laut.
Baca: Rizal Ramli: Kasus BLBI Ini Ajaib, Pengusutannya Hanya Sampai di Kepala BPPN
"Bagi mereka (wanita dan anak) yang datang ke Italia itu harus tiba dengan pesawat, bahkan kelas satu," jelas Salvini yang merupakan pemimpin sayap kanan Liga anti-Imigrasi.
Saat ini lebih dari 640 ribu migran mendarat di pantai Italia sejak 2014 lalu.
Meskipun jumlahnya telah menurun drastis sejak tahun lalu, namun Salvini telah mendorong migrasi pada puncak agenda politiknya, membantu mendorong partainya masuk lebih dalam pada pemerintahan.
Sejak mengemban jabatannya pada awal Juni lalu, ia telah mendorong isu perpecahan migrasi ke garis depan agenda Uni Eropa, dengan menolak untuk membuka pelabuhan Italia bagi kapal penyelamat migran yang beroperasi di Mediterania.
Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini tidak ingin kedatangan migran menggunakan kapal masuk lebih banyak ke pelabuhan Italia
Ia menuduh kapal-kapal Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu membantu para pedagang manusia untuk membawa migran ke Eropa.
"Wanita hamil, anak-anak dan orang-orang yang mengungsi akan tetap berada di Italia," papar Salvini yang telah berjanji untuk mempercepat deportasi para imigran gelap.
"Perlindungan disediakan untuk kasus-kasus kemanusiaan,".
Ia kembali menegaskan bahwa para wanita hamil, anak-anak dan pengungsi akan tetap berada di Italia.