Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berbisnis Seks di Jepang Menomorsatukan Pelayanan Terbaik Namun Tetap Patuhi Aturan Hukum

Dulu saya kerja di perusahaan properti. Lalu teman yang sudah berbisnis seks ini malah mengajak saya ikut serta

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Berbisnis Seks di Jepang Menomorsatukan Pelayanan Terbaik Namun Tetap Patuhi Aturan Hukum
Richard Susilo
Promosi Tokyo Style penyediaan wanita bagi orang asing di Tokyo. 

"Ya kira-kira 50:50 persen sama rata deh tapi ada kecenderungan semakin banyak orang asing karena turis yang ke Tokyo jauh semakin banyak kini orang asingnya," tambahnya.

Tanaka juga menyambut baik tamu dari Indonesia yang mau bersantai dengan wanita di Jepang bisa meng emailnya dulu ke: TokyoStyle@yahoo.com agar bisa dipersiapkan wanita yang terbaik bagi orang Indonesia yang mau didampingi bukan hanya untuk bermain seks tetapi juga mungkin untuk jalan-jalan bersama di Tokyo, tambahnya lagi biar tidak menyasar, tambahnya sambil tersenyum.

Upayanya selama enam tahun terakhir ini diakuinya semkain berbuah bagus dengan tamu yang semakin banyak dan wanita yang dipimpinnya juga semakin banyak kini skeitar 28 wanita cantik seperti model.

"Semua wanita Jepang tidak ada orang asing dan mereka tahu semua apa yang mesti dilakukan supaya bisa memuaskan para tamunya dan usianya juga masih muda-muda semua, dua puluh tahunan."

Lalu ada komplain berat atau masalah dalam bisnis seks selama enam tahun ini?

"Rasanya tak ada yang besar dan tak ada masalah. Hanya soal penjelasan saja perlu kita berikan kepada tamu supaya mengerti dulu apa yang boleh apa yang tidak boleh. Kalau semua jelas ya beres semua. bahasa tak ada masalah kalau soal seks, semua manusia rasanya sama. Itu sebabnya dulu saya bingung mengenap banyak agen bisnis seks di Jepang menolak orang asing hanya karena tak bisa bahasa Jepang. Mereka kan orang asing, mana bisa bahasa Jepang? Kita dong yang harus menyesuaian diri kepada mereka. Lagi pula soal seks gak usah bicara juga bisa kan?" tekannya lagi sambil senyum kembali.

Bagaimana dengan mafia Jepang (yakuza)?

Berita Rekomendasi

"Tidak ada yang mengganggu saat ini. Kalau ada ya tinggal kita lapor saja ke polisi, kan beres. Gampang kok saat ini yang penting kita berbisnis mengikuti hukum yang ada."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas