Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mosi Tidak Percaya kepada PM Jepang Berhasil Digagalkan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diadang mosi tidak percaya dalam sidang pleno parlemen Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mosi Tidak Percaya kepada PM Jepang Berhasil Digagalkan
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diadang mosi tidak percaya dalam sidang pleno parlemen Jepang sekitar jam 13.00 waktu Jepang, namun berhasil digagalkan sekitar jam 16.00 dalam pemungutan suara yang dimenangkan koalisi Partai Liberal (LDP), Komeito, Partai Restorasi Jepang dan partai kecil lain.

"Saya meminta maaf telah menyusahkan partai koalisi sehingga dilakukannya mosi tidak percaya ini. Tetapi kita telah berhasil dalam membuat reformasi terbaik kali ini di banyak bidang untuk perbaikan Jepang di masa depan. Berharap kita semua bersatu setelah selesai sidang parlemen hari ini," kata PM Jepang, Shinzo Abe, Jumat (20/7/2018).

Keberatan pihak oposisi mengenai RUU Kasino serta RUU penambahan 6 orang anggota majelis tinggi parlemen Jepang yang dianggap memboroskan uang negara dan tidak perlu karena akan menguntungkan pihak koalisi saja.

Baca: Keranjang Jerami Tradisional Jepang Semula Buat Bayi Kini Dipakai untuk Kucing

Undang-undang kasino yang akan dibentuk pada proposal umum Parlemen secara umum diizinkan untuk mengatur hingga tiga lokasi di Jepang untuk kasino yang sebelumnya merupakan hukum pidana perjudian kriminal.

Kasino akan dibuka paling cepat di awal tahun 2020-an, IR akan dibuka dengan kasino dan ruang konferensi internasional bersama.

Sesi parlemen berakhir Minggu (22/7/2019) dan selanjutnya reses liburan musim panas anggota parlemen.

Berita Rekomendasi

Pemimpin Partai Oposisi Yukio Edano membacakan selama dua jam 48 menit, terpanjang selama ini, berbagai keluhan kepada PM Jepang Abe yang dianggap menyingkirkan kemauan masyarakat untuk menolak kasino di Jepang serta memboroskan uang dengan penambahan anggota parlemen 6 orang di majelis tinggi.

Sidang selama kira-kira tiga jam itu ditutup dengan pemungutan suara dan dimenangkan koalisi pemerintahan Abe.

"Pemerintah bukannya memfokuskan kepada bencana malahan prioritas kasino dan sewenang-wenang mengenai sistem pemilihan. Oleh karena itu layak tidak dipercaya," kata Edano.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas