Hillary Clinton: Rusia Mungkin Masih Akan Menyerang Infrastruktur Pemilu AS Mendatang
Hillary Clinton telah melontarkan kritikannya terkait performa 'pesaingnya' saat menghadiri KTT di Helsinki, Finlandia awal pekan ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Politisi tersebut juga mempertanyakan mengapa Trump tidak mengkonfrontasi Putin atas campur tangan dalam pemilu AS.
"Vladimir Putin memiliki strategi yang sangat jelas, ia cukup mahir dalam membaca dan memanipulasi orang, hampir tidak ada orang yang mempercayai kebebasan mereka saat bersamanya, dan Trump ingin berteman dengannya karena alasan yang hingga kini masih kami cari tahu,".
Hillary pun menyebut bahwa sumber di industri teknologi mengatakan, agen-agen Rusia menargetkan masalah yang terjadi pada tengah tahun ini.
Badan-badan intelijen AS mengatakan administrasi Trump tidak cukup untuk bisa melawan upaya-upaya tersebut.
"Mereka (agen Rusia) masih mencari cara ubtuk mencuri informasi tentang pendaftaran pemilih, misalnya," kata Hillary.
"Ada beberapa ahli teknologi di silicon Valley yang saya temui dan mengatakan bahwa mungkin apa yang akan mereka (agen Rusia) lakukan kali ini benar-benar akan mengganggu pemilihan yang sebenarnya, mematikan server dan mengganggu pengoperasian mesin pemungutan suara, karena terlalu banyak dari mereka (agen Rusia) yang menguasai sistem yang terhubung ke internet,".
"Kami masih sangat rentan, dan kami tidak memiliki kepemimpinan dari adiminsitrasi," tegas Hillary.
Ia mengklaim bahwa Putin ingin memecah NATO dan Uni Eropa, "ia (Putin) ingin memperbaiki arsitektur dunia pasca perang antara dua dunia, ia terus berusaha berkembang dalam perpecahan, serangannya pada sistem pemilihan dirancang untuk membantu Trump,".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.