Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun 2100 Cuaca Panas di Jepang Diperkirakan di Atas 40 Derajat Celcius

Film mengenai kampanye cuaca di Jepang mengingatkan warganya kemungkinan tahun 2100 saat musim panas cuaca jauh lebih panas di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tahun 2100 Cuaca Panas di Jepang Diperkirakan di Atas 40 Derajat Celcius
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Iklan TV Jepang Tahun 2100 pada musim panas cuaca minimum 40 derajat celcius. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Film mengenai kampanye cuaca di Jepang tahun 2100 yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, mengingatkan warganya kemungkinan tahun 2100 saat musim panas cuaca jauh lebih panas di Jepang.

Sedikitnya mencapai 40 derajat celcius yang artinya akan banyak lokasi dengan cuaca antara 40 hingga 45 derajat Celcius.

"Jepang akan jadi panas sekali di tahun 2100 apabila pemanasan dunia tak diantisipasi dari sekarang juga dan ini membahayakan kehidupan manusianya," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (27/7/2018).

Saat ini udara di Jepang sudah berkisar 38 derajat Celcius dan saat musim panas yang akan berakhir September mendatang, masih banyak yang tidak menggunakan pendingin AC seperti penelitian yang dilakukan pihak pemerintah Jepang baru-baru ini.

Paling parah adalah masyarakat Perfektur Ehime yang belum lama terpukul banjir bandang sehingga ribuan orang terpaksa mengungsi.

Baca: Belasan Perempuan Dijual kepada Pria Asing untuk Dikawin Kontrak Lalu Dijadikan Pekerja Paksa

Masyarakat Ehime yang menggunakan AC ternyata hanya 5,9 persen saja di musim panas.

Berita Rekomendasi

Mengapa warganya tidak menggunakan AC meskipun cuaca sangat panas?

Ternyata kebanyakan adalah orang tua (lansia) yang sudah terbiasa tidak menggunakan AC.

Alasan kedua, untuk mengirit biaya hidup karena biaya listrilk cukup mahal di Jepang.

Sementara lansia tidak punya penghasilan rutin lagi, umumnya hidup dari tunjangan sosial pensiun pemerintah.

Sedangkan masyarakat Jepang yang paling banyak menggunakan AC di musim panas adalah penduduk Tokyo 99,9 persen memakai AC.

Lalu Kagawa-ken masyarakatnya 97,7 persen memakai AC, Diikuti Kyoto 84 persen, Osaka 77,3 persen, Gifu 55,2 persen, Chiba 44,5 persen dan Nara 7,4 persen yang memakai AC di musim panas.

Baca: Jumlah Harta Bupati Zainudin Hasan Meningkat Rp 11 Miliar dalam Dua Tahun

Tokyo MX TV pagi ini melakukan survei langsung kepada pemirsanya, yang berdomsili di Kanto (Tokyo dan sekitarnya), ternyata 75,17 persen menggunakan AC dan 15,74 persen tidak pakai AS.

Sedangkan 9,09 persen barulah memakai AC mulai tahun ini karena terasa panas sekali.

Dari dua pembangkit listrik besar di Jepang Kyushu dan Tekyo, ternyata Kyushu Electric Power baru tahun ini memberikan diskon 10 persen untuk pemakaian Agustus dan September bagi rumah yang dihuni penduduknya berusia 75 tahun atau lebih.

Sedangkan Tokyo Electric Power (Tepco) tidak memberikan diskon apa pun.

Tepco sendiri saat ini setelah penutupan pembangkit listrik nuklir di Fukushima, praktis sumber daya dari pembangkit listrik tenaga batu bara, 74 persen, pembangkit lisrik tenaga surya 10 persen dan pembangkit listrik tenaga air 6 persen.

Sedangkan tenaga nuklir nol persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas