Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Mossad, Agen Rahasia Israel Membunuh Target, Mulai Pasta Gigi Beracun Sampai Cuci Otak

Hingga kini, tak diketahui nama agen Mossad tersebut. Ia hanya dikenal dengan julukan Sang Kesedihan.

Penulis: Aji Bramastra
zoom-in Bagaimana Mossad, Agen Rahasia Israel Membunuh Target, Mulai Pasta Gigi Beracun Sampai Cuci Otak
montase : dailymail.co.uk, Israel National News
Wadie Haddad (kiri), dibunuh oleh agen Mossad. 

Mereka masuk menyamar sebagai turis dan atlet tenis.

Tim sukses mengelabui petugas imigrasi dengan paspor palsu, wig, kumis palsu, bahkan pura-pura membawa raket segala.

Mereka lalu langsung menyelinap ke sebuah kamar hotel supermewah Al-Bustan, yang dihuni oleh orang penting Hamas : Mahmoud al-Mabhouh.

Saat al-Mabhouh masuk, mereka langsung membekap, lalu mengeluarkan senjata canggih suntikan yang memakai teknologi suara ultrasound.

Suntikan masuk ke Al-Mabhouh bahkan tanpa harus menempelkan jarum ke kulit.

Al-Mabhouh meningal beberapa saat kemudian.

Hanya berselang 4 jam setelah serangan kilat itu, semua anggota Mossad sudah berada di rumah mereka di Israel.

Berita Rekomendasi

4. Polisi Inggris Pun Dibunuh

Sasaran Mossad bukan hanya muslim, orang Palestina atau orang Timur Tengah.

Bahkan, seorang polisi Inggris, juga jadi sasaran, kalau dianggap mengganggu misi berdirinya zionis.

Insiden ini terjadi pada 1944.

Saat itu, Palestina masih dipegang oleh pemerintah Inggris.

Yerusalem masuk dalam wilayah pemerintahan Palestina.

Ketika itu, orang-orang Israel justru yang bergerilya, bukan Palestina seperti saat ini.

Mereka punya misi mengusir Inggris dari Palestina, sehingga tak ikut campur dengan misi pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina.

Salah satu polisi Inggris yang getol melawan gerakan zionis ini adalah Detektif Thomas James 'Tom' Wilkin.

Tom Wilkin
Tom Wilkin (http://gmic.co.uk)

September 1944, Tom Wilkin berjalan-jalan.

Seorang bocah melempar topi ke jalanan.

Rupanya, itu adalah kode bila target sudah dalam zona serang.

Sebentar kemudian, 2 pemuda Yahudi, yang menjadi agen Mossad, menembak Wilkin dengan revolver.

Wilkin tewas di jalanan, berlumuran darah.

Satu pemuda Yahudi itu bernama David Shomron.

Ditanya apakah ia menyesali peristiwa itu, Shomron mengatakan : "Sedikitpun tidak. Makin banyak kantung mayat yang kami kirim ke London, semakin dekat pula hari kemerdekaan kami (Israel)," ujar Shomron. (*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas