600 Perguruan Tinggi Swasta di Jepang Kesulitan Manajemen, Diminta Tangguhkan Perekrutan Mahasiswa
Sekitar 600 perguruan tinggi swasta di Jepang saat ini mengalami kesulitan manajemen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 600 perguruan tinggi swasta di Jepang saat ini mengalami kesulitan manajemen. Akibatnya pihak Kementerian Pendidikan Jepang menyarankan agar mereka yang kesulitan manajemen supaya menghentikan merekrut mahasiswa.
"Banyak perguruan tinggi atau universitas swasta di Jepang kesulitan manajemen, utang yang sangat besar. Kalau sudah demikian mungkin bisa mulai dihentikan perekrutan mahasiswanya di masa mendatang," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (31/7/2018).
Secara khusus, kasus utang atau manajemen universitas mengalami defisit tahun ketiga berturut-turut yang telah atau lebih dari deposito, berdasarkan ketentuan perlu memberikan laporan khusus kepada Komisi Pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi untuk melihat kesempatan upaya perbaikan lebih lanjut.
Apabila risiko utang berlebihan dikonfirmasi, maka pihak Kementerian Pendidikan akan menginstruksikan panduan seperti penangguhan perekrutan siswa dan pembubaran perusahaan sekolah.
Baca: Mahfud MD: Sah-sah Saja Jika Ulama Masuk Jajaran Pemerintahan
Profesor Masayuki Kobayashi dari Pusat Pendidikan dan Penelitian Universitas, Universitas Tokyo, mengungkapkan agar pihak pemerintah bisa menjaga diri keterlibatan ke universitas swasta.
"Pajak di sekolah swasta diperkenalkan, pemerintah harus memberikan bimbingan dan saran bagi yang tampak kesulitan saat ini. Sedangkan pendidikan penting Otonomi universitas harus dihormati secara terpisah. Pengajaran seragam yang diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi kepada pihak swasta tampaknya hanya akan menjadi masalah. Jadi mungkin perlu fleksibilitas lebih lanjut dari pihak pemerintah," sarannya.
Penurunan jumlah mahasiswa karena diperkirakan 40 persen jumlah penduduk berkurang untuk usia mahasiswa sehingga universitas kesulitan mencari mahasiswa baru.