Perempuan di Korea Selatan 'Dihantui' Kasus Pelecehan Seksual Lewat Kamera Tersembunyi
"Memasuki kamar mandi umum bahkan menjadi pengalaman mengerikan akhir-akhir ini," kata Lee, kepada AFP.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Kekhawatiran menyelimuti perempuan di Korea Selatan seiring maraknya kasus pelecehan seksual melalui kamera tersembunyi yang merekam aktivitas mereka di tempat-tempat tertentu.
Muak hidup dalam ketakutan, perempuan di Korea Selatan melawan balik.
Lebih dari 55.000 orang hadir dalam demonstrasi di Seoul pada bulan lalu.
Baca: Kepolisian di Swiss Mengimbau Agar Anjing Diberi Sepatu untuk Hadapi Cuaca Panas
Kendati gelombang panas sedang menerjang "Negeri Gingseng", Claire Lee tetap bertekad gabung dengan puluhan ribu perempuan yang akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada Sabtu (4/8/2018).
"Memasuki kamar mandi umum bahkan menjadi pengalaman mengerikan akhir-akhir ini," kata Lee, kepada AFP.
Dia mengaku selalu memeriksa dinding kamar mandi untuk memastikan tidak ada lubang mencurigakan.
Baca: Pria Down Syndrom Ditembak Mati Polisi Karena Bawa Senjata Api Mainan
"Anda tidak pernah tahu jika ada kamera tersembunyi di dalam, yang merekam Anda ketika pipis," ujar mahasiswi usia 21 tahun tersebut.
Terkadang dia menusuk lubang dengan pulpen untuk merusak kamera tersembunyi atau memasukkan tisu ke dalam lubang itu.
Baca: Dua Mahkota Milik Kerajaan Swedia Raib Digasak Pencuri
Data statistik menunjukkan, jumlah kejahatan kamera tersembunyi dilaporkan kepada polisi sekitar 1.100 pada 2010.
Angka tersebut meningkat pada tahun lalu menjadi 6.500 kasus.
Pelaku yang memasang kamera pengintai itu termasuk guru sekolah, profesor, dokter, pastor, pejabat pemerintah, petugas kepolisian, dan bahkan seorang hakim.
Pada beberapa kasus, kekasih dan saudara korban menjadi pelaku sehingga merefleksikan masalah budaya patriarki yang mengakar di Korea Selatan.
Seorang pria berusia 43 tahun ditahan pada bulan lalu karena merekam secara sembunyi-sembunyi pengunjung motel di Seoul selama empat tahun.
Dia memasang kamera ultra-mini di dalam pengeras suara TV dan peralatan lainnya, setelah berpura-pura menjadi tamu motel.
Polisi menemukan lebih dari 20.000 video dari kamera tersembunyi di dalam rumahnya.
Pada Juni lalu, pria berusia 34 tahun ditangkap karena merekam seorang perempuan di dalam toilet dan menjual video tersebut secara online senilai 100.000 won atau Rp 1,2 juta.
"Polisi jarang menanggapi laporan korban yang tak terhitung lagi jumlahnya, meminta segera penangkapan pelaku," kata Seo Seung-hui, kepala Pusat Respons Kejahatan Seksual Siber.
Penulis : Veronika Yasinta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Marak Kasus Pelecehan Seksual Lewat Kamera Tersembunyi di Korea Selatan