Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Lalat, Keluarga Ini Alami Depresi dan Trauma, Tiap Bulannya Habiskan Rp 925 Ribu

Pasangan asal Inggris menghabiskan uang sebanyak Rp 925 ribu setiap bulannya demi mengusir ratusan lalat yang masuk ke rumah mereka setiap hari.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Gara-gara Lalat, Keluarga Ini Alami Depresi dan Trauma, Tiap Bulannya Habiskan Rp 925 Ribu
Daily Mirror
Gangguan ratusan lalat membuat sebuah keluarga di Bilton, Inggris mengalami depresi dan trauma. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan asal Inggris menghabiskan uang sebanyak Rp 925 ribu setiap bulannya demi mengusir ratusan lalat yang masuk ke rumah mereka setiap hari.

Insiden tersebut bermula saat keduanya memutuskan pindah ke daerah Bilton.

Sayang, alih-alih mendapatkan ketenangan, mereka malah terganggu dan mulai depresi gara-gara lalat.

Setiap harinya, ratusan lalat datang dan mengerumuni daput mereka.

Lalat beterbangan di dapur.
Lalat beterbangan di dapur. (Daily Mirror)

Bahkan beberapa hinggap di wajah keluarga tersebut saat malam sehingga mereka kesulitan untuk makan dan tidur.

Dilansir Tribunnews dari Mirror, Jumat (10/8/2018), keluarga yang tak diungkap identitasnya ini menyalahkan kawasan peternakan di dekat mereka, East Hull Community Farm.

Mereka yakin ternak dan kotorannya menjadi penyebab utama ratusan lalat masuk ke dalam rumah.

East Hull Community Farm dituding menjadi penyebab gangguan ratusan lalat yang masuk ke rumah-rumah.
East Hull Community Farm dituding menjadi penyebab gangguan ratusan lalat yang masuk ke rumah-rumah. (Daily Mirror)
Berita Rekomendasi

"Kami telah diberi tahu beberapa tetangga, mereka juga menghadapi masalah serupa selama 20 tahun terakhir. Sekitar 100 orang yang tinggal di sini harus berjuang setiap harinya."

Tak hanya kesulitan makan dan tidur, pasangan ini juga mengaku kesehatan mereka terganggu karena jumlah lalat di rumah sangat banyak.

"Anak-anak kami mengalami diare karena lalat selalu hinggap di makanan. Sekarang ini aku takut membeli makanan segar karena akan menarik perhatian lalat," ujar mereka.

Meski begitu, pihak peternakan menolak bahwa ratusan lalat yang masuk ke dalam rumah pasangan tersebut disebabkan oleh mereka.

Pasalnya, semenjak berdiri 25 tahun lalu, baru-baru ini mereka menerima komplain atas gangguan lalat.

Gangguan ratusan lalat ini tentu saja menimbulkan rasa depresi dan trauma.

Lalat juga beterbangan hampir di seluruh penjuru rumah.
Lalat juga beterbangan hampir di seluruh penjuru rumah. (Daily Mirror)

Sekarang, pasangan ini tak berani membuka jendela atau pintu lebar-lebar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas