Kemlu Siap Bantu Biaya Pemulangan Jenazah Mahasiswi Indonesia yang Tenggelam di Jerman
"Kalau keluarga mampu biayai pemulangan, kami akan bantu seluruh aspek administratifnya, termasuk penanganan di bandara," katanya
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menyatakan siap membantu biaya pemulangan jenazah mahasiswi asal Indonesia yang tenggelam di Jerman.
"Kami (Kemlu) pastikan kami akan bantu keluarga sesuai kebutuhannya. Kalau keluarga mampu biayai pemulangan, kami akan bantu seluruh aspek administratifnya, termasuk penanganan di bandara. Tapi kalau keluarga tidak mampu biayai pemulangan jenazah, tentu kami akan bantu membiayai pemulangannya," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan, Selasa (14/8/2018).
Baca: Tewas Tenggelam di Jerman, Ini Ungkapan Mantan Guru Tentang Shinta Mahasiswi Kedokteran
KJRI Frankfurt terus berkoordinasi dengan otoritas Jerman, seperti pihak Kepolisian, Kantor Catatan Sipil, dan rumah duka.
Selain itu, juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu perihal proses pemulangan jenazah kepada pihak keluarga di Indonesia.
"Percayalah Perwakilan kita di Jerman pasti akan lakukan yang terbaik. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami ikut merasakan kesedihan keluarga," ungkap Iqbal.
Sebelumnya dalam sebuah laman donasi di https://m.kitabisa.com/bantushintapulang , tertulis dideskripsi donasi dibuat oleh Umi Salamah ibu kandung dari Shinta P Dina Pratiwi.
Dilansir Tribunnews.com, Selasa (14/8/2018) siang, jumlah bantuan yang tertera mencapai Rp 142.268.702 dengan 1018 donatur. Namun penggalangan donasi tersebut telah dinyatakan diakhiri.
Baca: Alumi Lemhanas PPSA XXI Serukan Solidaritas Bangsa Indonesia
"Terimakasih kepada para donatur yang telah memberikan dana dan doanya. Untuk sementara penggalangan dana diberhentikan, karena belum ada kepastian biaya yang dibutuhkan untuk proses pemulangan Alm. Shinta. Penggalangan dana diberhentikan sambil menunggu pengumuman resmi dari KEMENLU dan KJRI," demikian tertulis dilaman tersebut.
Diketahui, KJRI Frankfurt mengatakan mahasiswi asal Malang berinisial SPDP ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di Danau Trebgaster, Bavari, Jerman, pada 9 Agustus 2018, setelah dilaporkan hilang sejak 8 Agustus 2018 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.