Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semarak Indonesia di Resepsi Diplomatik di Wellington

Para wakil pemerintah, anggota parlemen, korps diplomatik, kalangan kampus, pelaku usaha dan para sahabat Indonesia di Kota Wellington.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Semarak Indonesia di Resepsi Diplomatik di Wellington
ISTIMEWA
Resepsi diplomatik dalam rangka perayaan HUT ke 73 Kemerdekaan Indonesia, Rabu (29/8/2018) malam waktu setempat di KBRI Wellington, Selandia Baru. 

TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON-Suasana full Indonesia, mewarnai seluruh rangkaian acara dari awal hinggu akhir. Musik Rindik Bali yang dimainkan oleh warga Selandia Baru, Rupert Snook, mahasiswa S2 Victoria University menyambut tamu-tamu yang berdatangan, diterima langsung oleh Dubes Tantowi Yahya dan istri, Dewi Yahya di Ruang Papua.

Resepsi diplomatik dalam rangka perayaan HUT ke 73 Kemerdekaan Indonesia berlangsung semarak dan meriah yang dilaksanakan Rabu (29/8/2018) malam waktu setempat di KBRI Wellington, Selandia Baru.
Tamu dan undangan kemudian diarahkan ke Ruang Bali, tempat acara dilangsungkan.

Dalam dekorasi ruangan khas Bali, undangan diajak menikmati atmosfir khas Pulau Dewata yang anggun dan magis. Ratusan undangan hadir dalam acara ini.

Para wakil pemerintah, anggota parlemen, korps diplomatik, kalangan kampus, pelaku usaha dan para sahabat Indonesia di Kota Wellington.

Acara dibuka dengan Tarian Bali, Topeng Tua yang ditarikan secara tunggal oleh I Made Kartawan, pelatih Gamelan di Lincoln University, Christchurch. Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menyampaikan, Selandia Baru adalah sahabat sejati Indonesia.

Negara ini, katanya adalah satu dari negara-negara yang di awal kemerdekaan mengakui Indonesia sebagai negara baru yang merdeka dan berdaulat. Hubungan bilateral kedua negara terus mengalami peningkatan di semua bidang.

"Neraca perdagangan meningkat dari NZ$ 1.6 Miliard tahun lalu ke NZ$ 2 Miliard tahun ini. Jumlah wisatawan juga meningkat dari 75.000 tahun lalu ke 125.000 orang sampai dengan pertengahan tahun ini," ungkap Tantowi dalam rilisnya yang diterima tribunnew.com.

Berita Rekomendasi

Secara khusus Tantowi kemudian mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Selandia yang kembali secara tegas mengakui Papua sebagai bagian tak terpisahkan NKRI, sebagaimana diucapkan oleh Wakil PM Winston Peters yang juga adalah Menteri Luar Negeri.

Ben E King, wakil sekretaris kelompok negara Amerika dan Asia Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan yang mewakili Pemerintah Selandia Baru dalam kesempatan itu menyampaikan duka cita atas bencana gempa bumi di Lombok yang telah banyak memakan korban jiwa.

Pemerintah Selandia Baru juga mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi ke Wellington bulan Maret lalu yang telah banyak membuat dampak dan kemajuan dalam konteks hubungan bilateral kedua negara.
Acara formal ditutup oleh lagu "Rayuan Pulau Kelapa" yang dinyanyikan oleh Dubes Tantowi beserta seluruh staff KBRI yang tampil keren dalam busana tradisional dari seluruh Indonesia.

Setelah acara formal, undangan kemudian diajak ke Ruang Mataram dan Ruang Sriwijaya untuk menikmati aneka snack khas Indonesia seperti Lapis Surabaya, Onde-Onde Betawi, Kumbu Palembang, Wajik, Risoles dan Ketan Bumbu. Serta sajian Kopi dan Coklat Panas dari Jawa Barat, Flores dan Bali.

"Di resepsi kali ini, kami memang menampilkan budaya Indonesia secara total, dari mulai musik, pakaian sampai dengan makanan dan minuman. Ini untuk melengkapi KBRI Wellington yang sudah menjelma menjadi Rumah Indonesia (The House of Indonesia)" Tantowi Yahya menjelaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas