Peluang Kerja Sama Pemda Era Jaman Now Kembangkan Potensi di Selandia Baru
Baru-baru ini juga Selandia Baru memperoleh penghargaan negara terbaik dalam penanganan sumber kelautan secara berkelanjutan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON-Pemerintah daerah diharapkan bisa mengambil peluang kerja sama dengan berbagai lembaga di Selandia Baru. Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
Tantowi menyampaikan saran tersebut usai acara working luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington, Kamis (6/9/2018) kemarin waktu setempat. Hadir pada kesempatan itu, Executive Director G2G, Malcolm Mallard, dan Vice Chancellor Massey University, Prof. Ray Geor.
Era jaman now, pada pemerintahan sekarang ini kata Tantowi, Indonesia menginginkan kerja sama di empat bidang utama yang menjadi keunggulan Selandia Baru. Pendidikan, energi terbarukan, khususnya geothermal, eco-tourism, dan kelautan.
Dijelaskan, Indonesia tengah mengembangkan energi terbarukan, khususnya energi panas bumi, karena posisi Indonesia di Pacific Ring of Fire dan adanya reservoir panas bumi terbesar di dunia.
"Selain itu Indonesia dapat belajar dari Selandia Baru yang memiliki konsep eco-tourism yang maju, yang memadukan pengembangan destinasi wisata dengan tetap menjaga kelestarian alamnya," kata dia.
Dubes Tantowi berpandangan terbentuknya pemerintahan baru di sejumlah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia hasil pilkada daerah serentak bulan 27 Juni 2018 lalu merupakan momentum bagi pemerintah daerah. Bisa mendorong kerja sama antara universitas unggulan di daerah dengan universitas di Selandia Baru.
"Sebagai contoh Universitas Pattimura di Ambon dan Universitas Sam Ratulangi di Manado untuk potensi sumber daya laut dan perikanan, Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat untuk peningkatan produksi agribisnis dan peternakan," katanya.
Selain itu, menurut Dubes Tantowi, perlu diupayakan kerja sama untuk pengembangan geothermal di Sumatera Selatan, ecotourism di Sumatera Utara, dan industri peternakan di Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu Executive Director Malcolm Mallard menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan bahwa Selandia Baru sangat antusias dan berkepentingan dalam mendorong kerja sama dengan akademisi dan institusi di Indonesia.
Selandia Baru telah menjadi success story dalam pemanfaatan ekonomi terbarukan utamanya geothermal yang 15 persen sudah masuk dalam supply chain energi nasional. Dalam aspek kepariwisataan, Selandia Baru telah menjadi percontohan kelas dunia dalam penanganan eco-tourism.
Baru-baru ini juga Selandia Baru memperoleh penghargaan negara terbaik dalam penanganan sumber kelautan secara berkelanjutan