Disela Sidang Umum PBB, Shinzo Abe akan Temui Trump dan Moon Jae In Bahas Isu Penculikan
Ia mengatakan kepada para peserta unjuk rasa bahwa dirinya akan melakukan dua kali pertemuan dengan Trump di New York
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dirinya akan membuat permintaan baru terkait bantuan dalam menyelesaikan masalah penculikan warga Jepang oleh Korea Utara puluhan tahun silam.
Pengajuan itu akan ia sampaikan saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In di New York, AS pada awal pekan ini.
Baca: Mantan Warga Korea Utara Sebut Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in Tidak Berguna, Ini Sebabnya
Dikutip dari laman NHK World, Senin (24/9/2018), Abe turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang digelar di Tokyo pada hari Minggu kemarin terkait isu penculikan Korea Utara (Korut) terhadap warga Jepang.
Aksi tersebut dilakukan sebelum ia berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
Ia mengatakan kepada para peserta unjuk rasa bahwa dirinya akan melakukan dua kali pertemuan dengan Trump di New York.
Nantinya saat bertemu secara pribadi dengan Trump, ia akan menyatakan sikap setuju terkait pendekatan terhadap masalah penculikan tersebut.
Abe juga menjelaskan dirinya ingin mendengar hasil pertemuan antar-Korea yang dilakukan baru-baru ini, saat ia bertemu dengan Moon Jae In di New York.
Kepada Moon, ia juga mengaku akan menyampaikan sikap tegas Jepang terkait masalah penculikan yang dilakukan Korut.
Sebelum dimulainya rapat umum itu, Abe menemui keluarga korban penculikan, termasuk Shigeo Iizuka yang menjadi pemimpin dalam keluarga itu.
Saudara perempuan Iizuka, Yaeko Taguchi, telah menjadi salah satu korban penculikan yang dilakukan oleh agen Korut pada 40 tahun silam.
Baca: Dubes Sujatmiko: Negara Pastikan Hadir Lindungi WNI di Luar Negeri
Abe menegaskan, Jepang dan Korut harus mengakhiri rasa tidak percaya satu sama lain yang telah dirasakan selama puluhan tahun, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ia menambahkan, dirinya akan terus melakukan yang terbaik untuk membawa orang yang mereka cintai kembali ke Jepang.