14 Orang Meninggal di Jepang Akibat Terjepit Pintu Penutup Garasi Otomatis
Pintu tutup garasi otomatis tersebut banyak yang lemah dalam bidang sensor sehingga pintu tak bisa berhenti otomatis
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pintu garasi tutup otomatis ternyata telah membawa korban 14 orang Jepang meninggal dalam 15 tahun terakhir ini dan 22 orang mengalami luka parah sampai tulang patah akibat terjepit pintu tersebut.
"Kami menghimbau kementerian ekonomi perdagangan dan industri (METI) agar segera mengantisipasi kasus ini yang jelas sangat berbahaya bagi masyarakat," papar Masaaki Mochimaru, Ketua Consumer Crisis Jepang dalam jumpa persnya kemarin, Jumat (28/9/2018).
Pintu tutup garasi otomatis tersebut banyak yang lemah dalam bidang sensor sehingga pintu tak bisa berhenti otomatis dan berakibat kecelakaan pada manusia yang sedang menutup pintu garasi itu.
"Banyak pintu rolling-door otomatis itu tidak sempurna hanya punya satu sensor saja yang apabila terhalang sesuatu pintu tak akan bisa mengantisipasi segera untuk berhenti," paparnya.
Hasil penelitian Mochimaru pun menemukan 11% respondennya yang membeli mesin rolling-door otomatis baru setelah tahun 1995 sekali pun, tetap belum sempurna sehingga masih banyak kecelakaan terjadi.
"Itulah sebabnya kita ingin segera METI bertindak meneliti para pembuat mesin penutup garasi otomatis di Jepang terutama mengenai faktor keselamatan yang mereka pasang di pintu tersebut."
Survei yang dilakukan pihaknya salah satu karena adanya keluhan besar dari seorang kakek 91 tahun yang merasa hampir meninggal akibat terjepit oleh pintu garasi otomatis yang menjepitnya.
"Rasanya saat itu wah saya meninggal deh di sini. Untuk ada orang lain melihat saya sehingga terbantu," ungkap sang kakek.
Lelaki yang tinggal di kota Musashino Tokyo itu akhirnya retak tulang kakinya dan mengalami kecelakaan serius akibat terjepit rolling door garasi itu yang tak mau berhenti menjepitnya.
Pintu penutup garasi otomatis di jepang saat ini memiliki dua sensor di ketinggian 70 cm dan 30 cm. Namun saat sensor tersebut terhalangi maka pintu akan terus menutup, tidak berhenti dan akhirnya menjepit manusia atau benda di bawahnya.
"Saya juga mendengar ada anak muda yang celaka gara-gara terjepit pintu garasi otomatis tersebut. Jadi kami berharap agar pemerintah Jepang bisa segera mengantipasi kasus ini dengan baik agar tidak terjadi lagi korban di masa depan," tekannya lebih lanjut.