Uni Eropa Tawarkan Bantuan 1,5 Juta Euro, Jubir Kemlu RI: Kita Belum Bisa Bilang Iya
"Jadi saat ini kita (Indonesia) belum bisa bilang bahwa iya dari negara A, sekian besar jumlahnya yang diberikan," ujar Arrmanantha.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanantha Nasir angkat bicara terkait tawaran bantuan dari Uni Eropa sebesar 1,5 juta Euro atau sekitar Rp 25 miliar ke Indonesia, pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Jadi saat ini kita (Indonesia) belum bisa bilang bahwa iya dari negara A, sekian besar jumlahnya yang diberikan," ujar Arrmanantha yang ditemui di Kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jumlah 1,5 juta euro tersebut apakah berbentuk uang cash ataupun barang.
"Sekarang kan mereka (misal) mau kasih jumlah untuk sumbangan finansial apa itu cash atau dalam bentuk barang atau tenaga, atau dalam bentuk pesawat Sumber Daya Manusia (SDM) kan kita enggak tahu," tutur dia.
Baca: Aksi Warga Palu Jarah Barang Toko Disoroti Media Jepang, Mendagri Tjahja Kumolo Beri Penjelasan
Ia menuturkan, Indonesia secara terbuka menerima bantuan dari internasional namun tentu akan menyeleksi bantuan-bantuan tersebut agar sesuai dengan kebutuhan korban berdampak.
"Apa yang dibutuhkan itu harus sesuai dengan bantuan yang dibutuhkan di lapangan dan itukan semua di bawah koordinasi tim nasional yang dipimpin oleh Menkopolhukam," jelasnya.
Untuk itu, kata Arrmanantha, Indonesia tengah menyusun bantuan-bantuan prioritas beserta daerah-daerah terdampak, agar bantuan jauh lebih tepat sasaran.
"Tidak ada bantuan-bantuan tersebut yang sendiri masuk tiba-tiba dikasih. Kalau inikan sudah bisa dikoordinasikan jadi sudah tahu, untuk daerah ini kebutuhannya ini. Supaya lebih detail," sambungnya.
Seperti dikutip dari BBC, Senin (1/10/2018), Uni Eropa mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar 1,5 juta euro (sekitar Rp 25,5 miliar) untuk Indonesia dalam penanganan korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.