Seperti Khashoggi, Seorang Bangsawan Saudi Mengaku Dirinya juga Jadi Target Rencana Pelenyapan
"Lebih dari 30 kali pihak berwenang Arab Saudi telah mengajak saya untuk menemui mereka di Kedutaan, namun saya selalu menolaknya," kata Saud
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JERMAN - Khaled bin Farhan al-Saud, seorang Pangeran Saudi yang tinggal di pengasingannya di Jerman, membocorkan kepada kantor berita The Independent bahwa para pemimpin Saudi memiliki trik untuk 'melenyapkan para pembangkang'.
Ia mengatakan, mengajak para pengkritisi maupun pembangkang Kerajaan untuk melakukan pertemuan dan selanjutnya menghilangkan mereka, adalah strategi umum yang biasa digunakan para petinggi negara teluk itu.
Baca: Ahli Keamanan Sebut Turki Kemungkinan Punya Bukti Kuat Dibalik Pembunuhan Khashoggi
Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (12/10/2018), Saud pun menyebut dirinya sebagai target, ia menuduh para pejabat Saudi berencana untuk menculiknya beberapa hari sebelum Jurnalis ternama Arab Saudi Jamal Khashoggi menghilang.
Ia menambahkan, strategi tersebut merupakan bagian dari rencana sang Putra Mahkota, Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) untuk membungkam musuh-musuhnya.
"Lebih dari 30 kali pihak berwenang Arab Saudi telah mengajak saya untuk menemui mereka di Kedutaan, namun saya selalu menolaknya," kata Saud kepada surat kabar Inggris itu.
"Saya tahu apa yang bisa terjadi (kepada saya) jika saya pergi ke kedutaan itu, sekitar 10 hari sebelum Jamal menghilang, mereka (pejabat Saudi) meminta keluarga saya membawa saya ke Kairo untuk diberikan cek, tapi saya menolaknya," katanya.
Baca: Pemprov Jawa Timur Targetkan Tanggap Darurat Hanya 3 Minggu
Ia kemudian menyebut ada lima bangsawan Saudi yang mendatangi pusat pemerintahan di Riyadh dan menyampaikan kekhawatiran terkait hilangnya Khashoggi, namun mereka semua langsung ditahan.
"Baru lima hari yang lalu ada bangsawan yang mencoba mengunjungi Raja Salman dan mengatakan bahwa mereka khawatir dengan masa depan keluarga al-Saud, mereka pun menyebut kasus Khashoggi, sesaat kemudian semuanya dimasukkan ke dalam penjara, semua orang pun takut," tegas Saud.