Amnesty International Tuntut Transparansi Arab Saudi terkait Menghilangnya Jamal Khashoggi
Kelompok Hak Asasi Amnesty International telah meminta Arab Saudi untuk mengungkapkan 'nasib dan keberadaan' jurnalis senior Jamal Khashoggi saat ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Kelompok Hak Asasi Amnesty International telah meminta Arab Saudi untuk mengungkapkan 'nasib dan keberadaan' jurnalis senior Jamal Khashoggi saat ini.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (12/10/2018), Direktur Regional MENA, Heba Morayef menegaskan Kerajaan Arab Saudi memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan hal tersebut.
"Tanggung jawabnya jelas untuk Kerajaan Arab Saudi," kata Morayef.
Selama digelarnya konferensi pers yang dihelat pada Jumat--yang meliputi beberapa permasalahan regional, termasuk perang di Suriah--Morayef menekankan kemungkinan hilangnya Khashoggi secara paksa sangat mengkhawatirkan.
"Selama penghilangan nyawa secara paksa, penyiksaan terjadi dan pembunuhan juga dapat terjadi, sehingga jika benar ia (Khashoggi) dibunuh di dalam Kedutaan itu, maka Arab Saudi juga akan bertanggungjawab atas eksekusi yang mereka lakukan di luar proses hukum," kata dia.
Baca: Longsoran Dasar Laut yang Ditemukan KRI Spica-934 di Teluk Palu Diperkirakan Asal Kekuatan Tsunami
Jamal Khashoggi merupakan seorang jurnalis senior Arab Saudi yang kini menjadi Kolumnis di The Washington Post.
Ia sudah tinggal dalam pengasingannya di Amerika Serikat (AS) selama setahun terakhir karena melarikan diri dari pemerintah Arab Saudi saat penindasan dilakukan terhadap para pengkritisi negara kerajaan tersebut.
Khashoggi kemudian dikabarkan menghilang pada 2 Oktober lalu, setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Turki untuk mendapatkan surat-surat yang ia perlukan untuk menikahi tunangannya.
Menurut sejumlah media, mengutip dari sumber-sumber Turki yang tidak disebutkan namanya, kepolisian Turki meyakini bahwa Jurnalis itu tewas di dalam fasilitas diplomatik tersebut.