Raja Salman Telepon Endorgan untuk Bahas Kasus Hilangnya Jamal Khashoggi
Kedua negara tengah berencana membentuk grup kerja gabungan (joint working group) untuk kasus raibnya kolumnis Washington Post tersebut
Penulis: Ria anatasia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi menelepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (14/10/2018) malam, untuk membahas kasus menghilangnya seorang jurnalis senior, Jamal Khashoggi.
Kantor berita The Saudi Press Agency dan Anadolu melaporkan, kedua negara tengah berencana membentuk grup kerja gabungan (joint working group) untuk kasus raibnya kolumnis Washington Post tersebut.
Baca: Amnesty International Tuntut Transparansi Arab Saudi terkait Menghilangnya Jamal Khashoggi
CNN mewartakan, Senin (15/10/2018), grup kerja gabungan itu diusulkan Raja Salman ke Endorgan usai adanya tekanan dari sejumlah negara dan organisasi internasional terhadap Arab Saudi.
"Raja menyebutkan tak ada yang bisa melemahkan hubungan kuat anatara kedua negara," demikian laporan kantor berita pemerintah The Saudi Press Agency.
Jamal Khashoggi, secara misterius menghilang usai mengunjungi Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki untuk mengurus dokumen-dokumen resmi pernikahannya pada 2 Oktober lalu.
Kepolisian Turki menduga jurnalis yang kerap mengkritik pemerintah Saudi itu dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul.
"Berdasarkan temuan awal mereka, polisi percaya bahwa wartawan itu telah dibunuh oleh tim yang secara khusus dikirim ke Istanbul dan pergi pada hari yang sama," kata pejabat yang tak ingin diungkapkan identitasnya kepada AFP, Sabtu (6/10/2018).
Pemerintah Arab Saudi menampik tuduhan tersebut. Mereka mengatakan, akan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Respon Internasional
Hilangnya Khashoggi memicu kencaman internasional. Presiden AS Donald Trump memperingatkan akan memberi hukuman berat jika Saudi terlibat dan bertanggung jawab atas kasus itu.
Baca: Delegasi Arab Saudi Tiba di Turki Selidiki Kasus Hilangnya Jamal Khashoggi
Inggris, Prancis dan Jerman menuntut agar pemerintah menggelar "penyelidikan yang kredibel."
Sementara itu, sejumlah negara Arab memberi dukungan kepada Arab Saudi. Oman, Bahrain, Yordania, Palestina, Lebanon, Uni Emirat Arab dan Mesir mengeluarkan pernyataan dukungan untuk menunjukan solidaritas dengan Arab Saudi.