Perdana Menteri Morrison Sebut Australia Sedang Pertimbangkan Akui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel
Australia sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Australia sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Demikian Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan Selasa (16/10/2018).
Dalam konferensi pers, Morrison mengatakan pihaknya terbuka dengan berbagai usulan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem.
Baca: Indonesia vs Hongkong: Alberto Goncalves Golnya tak Mampu Bawa Indonesia Raih Angka Penuh
"Kami berkomitmen untuk solusi dua negara, tapi terus terang itu bukan yang baik, tidak banyak kemajuan telah dibuat, dan Anda tidak perlu melakukan hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda, " kata Morrison.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia telah membahas langkah memindahkan Kedutaan dengan Morrison.
Baca: Luis Milla Urung Kembali, Bima Sakti Tak Terkalahkan Selama Tangani Timnas Indonesia
"Dia memberitahu saya bahwa ia sedang mempertimbangkan secara resmi mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Australia ke Yerusalem. Saya sangat berterima kasih kepadanya untuk ini, " tulis Netanyahu dalam akun Twitternya.
Sebelumnya sudah ada Guatemala mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca: Rizal Ramli Laporkan Surya Paloh ke Bareskrim Polri
Presiden Guatemela, Jimmy Morales, dalam postingan di Facebook Minggu (24/12/2017) menyatakan bakal memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dikutip dari Al Jazeera Senin (25/12/2017), Morales berujar dia telah menjalin percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(AFP/France 24)