Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan Khashoggi, Presiden Iran Tuding Amerika Lindungi Saudi

Rouhani menuding tim pembunuh Arab Saudi tak bakal terbayang melakukan aksi itu tanpa dukungan AS.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pembunuhan Khashoggi, Presiden Iran Tuding Amerika Lindungi Saudi
Al Jazeera
Hassan Rouhani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM - Misi untuk menjalankan pembunuhan keji terhadap Jamal Khashoggi tidak akan terpikirkan tanpa perlindungan dari Amerika Serikat.

Demikian pernyataan yang dilontarkan Presiden Iran, Hassan Rouhani dalam pidato kepada kabinet yang disiarkan salura televisi nasional, seperi dilansir Channel News Asia, Rabu (24/10/2018).

Rouhani menuding tim pembunuh Arab Saudi tak bakal terbayang melakukan aksi itu tanpa dukungan AS. Ia bahkan menyebut kejahatan itu sebuah sistem yang terorganisasi.

"Saya kira tak akan ada negara manapun yang berani melakukannya tanpa dukungan AS. Tidak masuk akal bahwa di zaman sekarang ini, kita akan menyaksikan kejahatan yang terorganisasi seperti itu," ucap Rouhani.

"Sangat penting untuk dipertimbangkan bahwa sebuah institusi merencanakan pembunuhan keji itu," imbuhnya.

Rouhani menuturkan, kerajaan Saudi bergantung pada dukungan AS terkait urusan keamanan.

Berita Rekomendasi

"Kekuatan adidaya itu telah mendukung mereka," tuduhnya.

Baca: Kreatif! Pria Ini Ubah Tong Bekas Menjadi Mebel

Pemimpin Iran ini mendesak Turki melakukan penyelidikan menyeluruh yang tidak memihak.

Jamal Khashoggi, jurnalis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah Arab Saudi, tewas dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.

Sejumlah pihak menuduh Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Presiden AS Donald Trump yang sempat berempati kepada MBS, mengaku tak puas dengan penjelasan Saudi bahwa Khashoggi tewas dalam sebuah pertikaian.

Trump menyebut pemerintah Saudi berupaya menutup-nutupi kasus ini dengan cara terburuk dalam sejarah.

"Pangeran sedang melakukan berbagai hal pada tahap ini. Dia yang menjalankan semuanya, jadi bila ditanya siapa (yang terlibat) bisa saja dia," ucap Trump.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas