Trump Kutuk Teror Paket Bom yang Dikirim ke Obama dan Hilarry Clinton
Trump menyebut teror tersebut sebagai tindakan yang "menjijikan dan tercela."
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk teror paket bom yang menargetkan mantan presiden AS Barrack Obama mantan Menlu AS Hilarry Clinton.
Ia menyebut teror tersebut sebagai tindakan yang "menjijikan dan tercela."
"Tingkah laku yang mengerikan ini menjijikkan bagi semua warga yang kami sayangi,”kata Trump, seperti dikutip The Guardian, Kamis (25/10/2018).
“Kami sangat marah, kesal, tidak senang dengan apa yang kami saksikan pagi ini dan kami akan selidiki sampai ke dasar kasus ini,” sambungnya.
Baca: Barack Obama Pernah Diusir dari Disneyland Karena Merokok Ketika Naik Gondola
Trump melanjutkan, investigasi besar-besaran terkait hal ini tengah berlangsung.
Ia bersumpah akan menyeret pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.
"Di masa-masa ini, kita harus bersatu, serta mengirim satu pesan yang sangat jelas, kuat, dan tidak dapat dibantah bahwa tindakan atau ancaman kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak diterima di Amerika Serikat," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Rahasia AS (USSS) mengatakan, pihaknya telah menggagalkan kiriman dua paket mencurigakan yang ditujukan kepada Obama dan mantan Menlu AS Hilarry Clinton.
"Perangkat yang ditujukan ke Clinton di Westchester County ditemukan Selasa (23/10/2018) malam oleh pegawai Secret Service yang menyaring surat untuknya. Sementara paket untuk Obama dicegat pada Rabu di Washington," menurut keterangan tersebut.
"Kami akan memulai penyelidikan yang melibatkan semua sumber daya federal, negara bagian, dan lokal yang tersedia untuk menentukan asal paket dan siapa yang bertanggung jawab," pungkasnya.
FBI saat ini masih memburu pengirim paket berisi perangkat bom tersebut.