Mulai Hari Ini Film Karya Garin Nugroho Diputar di Tokyo International Film Festival Jepang
Film garapan Garin Nugroho berjudul "Berbagi Bahagia dan Ceria" diputar Jumat dalam ajang Tokyo International Film Festival (TIFF).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Film garapan Garin Nugroho berjudul "Berbagi Bahagia dan Ceria" diputar Jumat (26/10/2018) jam 14.00 di Roppongi Tokyo dalam ajang Tokyo International Film Festival (TIFF) ke-31 kategori Cross Cut Asia.
"Alhamdullillah, senang ya diputar di Tokyo Jepang. Sudah 12 film saya diputar di Jepang ini dan satu kali menjuri TIFF menjadi bagian yang sangat istimewa bagi saya," kata Garin Nugroho kepada Tribunnews.com, Jumat (26/10/2018) pagi.
Film "Berbagi Bahagia dan Ceria" adalah cerita mengenai buku harian yang dibuat tahun 1990.
Kisah dua orang yang bertetangga sejak kecil, sejak 1970 dan penuh kisah cinta.
Selain film Garin Nugroho, satu lagi film Indonesia, berupa Short Film yang ditayangkan adalah karya sutradara Edwin dalam satu rangkaian tiga film yang disebut Journey dalam kategori Asian Three-Fold Mirror 2018 yang diproduksi bersama antara TIFF dengan The Japan Foundation.
Baca: Usai Bunuh Radiana dan Anaknya, Perampok Bawa Kabur Mobil Milik Korban
Namun ketiga film tersebut dengan sutradara dari China, Jepang dan Edwin dari Indonesia, memiliki satu pemain yang sama yaitu dari Indonesia, Nicholas Saputra sebagai aktor.
Film "Berbagi Bahagia dan Ceria" akan diputar Jumat (26/10/2018) jam 14.00 dan Sabtu (27/10/2018) jam 20.50 waktu Jepang.
Garin sendiri saat ini berada di Tokyo untuk persiapan tanya jawab dengan para penonton.
Sedangkan film Journey akan ditayangkan hari ini jam 18.00 dan besok jam 11.45, kedua film ditayangkan di Roppongi Tokyo.
"Satu hal lagi, tahun depan, tanggal 2 Juli 2019, pertunjukan Setan Jawa dengan Live Concert akan dipertunjukan di Yurakucho Asahi Hall dengan sutradara saya sendiri, komposer Yasuhiro Morinaga dengan pemusik Jepang dan Indonesia," tambah Garin.
Karya ini merupakan pertama kali di Jepang dilakukan seorang sutradara terkenal Indonesia serta komposer musik Jepang yang dipertunjukkan live secara profesional di depan masyarakat Jepang di Tokyo.
Sebuah perpaduan film dan teater, Jawa dan Jepang serta tradisional dan modern.