Junpei Yasuda Wartawan Jepang yang Sempat Diculik ISIS Ingin Mempelajari Islam
Wartawan Jepang, Junpei Yasuda (44) yang sempat diculik ISIS selama 40 bulan menyatakan keinginannya untuk mempelajari Islam.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wartawan Jepang, Junpei Yasuda (44) yang sempat diculik ISIS selama 40 bulan menyatakan keinginannya untuk mempelajari Islam. Jumpei Yasuda menganggap Islam sebagai agama perdamaian.
"Bisa saya katakan Islam sebagai agama perdamaian," kata Junpei Yasuda kepada Tribunnews.com, Jumat (9/11/2018) saat jumpa pers di klub wartawan asing Jepang di Tokyo.
Junpei Yasuda selama 40 bulan sejak 23 Juni 2015 diculik oleh ISIS. Dia akhirnya kembali ke Tokyo bulan lalu.
Menurut Junpei Yasuda, jika dia tak belajar Islam malah bisa terjadi salah paham.
Baca: Junpei Yasuda Wartawan yang Diculik ISIS Kondisinya Sehat, Kini dalam Kedutaan Jepang di Turki
"Islam punya karakter sendiri. Saya diberikan Alquran disuruh belajar Islam pakai bahasa Inggris dan Arab. Saya pelajari itu dan banyak bahasa kosa kata yang baik sehingga bisa komunikasi baik dengan para penculik," kata Junpei Yasuda.
Junpei Yasuda mengatakan, Islam agama yang baik dan agama perdamaian, perlu dipelajari untuk menghindarkan kesalahpahaman.
Baca: Selama Diculik ISIS 40 Bulan Lamanya, Wartawan Jepang Junpei Yasuda Mengaku Bernama Umar Warga Korea
"Kini walaupun saya telah bebas, sangat menarik untuk mempelajari Islam," kata Junpei Yasuda.
Terkait pembebasannya dari ISIS, Yasuda menegaskan bahwa tidak ada uang tebusan agar dia bisa bebas.
Junpei memang sempat mengirimkan pesan menggunakan kode kepada istrinya agar jangan pernah memberikan tebusan dan dirinya akan pulang.