Erdogan Tetap Lemparkan Tudingan Kuat Kepada Arab Saudi Terkait Kasus Jamal Khashoggi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap melemparkan tuduhan kuat rerhadap Pemerintah Arab Saudi terkait 'siapa dalang' yang memerintahkan pembunuhan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Berbagai dugaan terkait penyebab kematian wartawan senior Jamal Khashoggi semakin berkembang seiring terkuaknya bagaimana keberadaan jasad pria tersebut.
Bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap melemparkan tuduhan kuat rerhadap Pemerintah Arab Saudi terkait 'siapa dalang' yang memerintahkan pembunuhan tersebut.
Sementara itu, sejumlah pejabat tinggi Turki menyampaikan tuduhan yang lebih mengerucut.
Baca: Menlu Inggris Terbang Ke Arab Saudi Bicarakan Kasus Khashoggi dengan Raja Salman
Mereka menuding Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman berada di balik aksi kejam itu.
Namun Kerajaan Arab Saudi pun langsung membantahnya.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (12/11/2018), Erdogan mengatakan bahwa pada Sabtu lalu pemerintah Turki telah membagikan rekaman bukti terkait pembunuhan Khashoggi.
Baca: KPK: Mantan Dirut Jasindo Segera Disidang
Empat negara yang kini telah memegang bukti tersebut adalah Arab Saudi, Jerman, Prancis, dan Inggris.
Hal itu dibenarkan Pejabat Geudng Putih yang menjelaskan, Erdogan memang telah melakukan pembahasan mengenai kasus tersebut dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menghadiri jamuan makan malam di Paris, Prancis, yang berlangsung dalam rangkaian kegiatan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia I.
Baca: Akibat Terlalu Lama Mengaplikasikan Make Up, Seorang Wanita Tewas dalam Insiden Kebakaran
Seorang sumber juga mengatakan kepada Al Jazeera pada Sabtu lalu bahwa kepolisan Turki telah mengakhiri pencarian terhadap jasad Khashoggi.
Kendati demikian, penyelidikan terkait kasus tersebut akan terus berlanjut.
Tubuh Kolumnis The Washington Post itu diyakini telah berubah menjadi cairan setelah tim forensik menemukan jejak zat asam di kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi di Istanbul.
Zat asam itu ditemukan dalam saluran air kediaman Konjen Saudi yang berdekatan dengan kantor Konsulat.