Ghosn Mau Jadi Presiden Brasil, Bantah Kekalahan Bermain Saham Dibebankan ke Nissan Jepang
Ghosn dituduhkan pelanggaran UU Pasar Modal dan pelanggaran UU Instrumen Keuangan karena menggelapkan pajak pribadinya
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Pertama kali secara resmi lewat pengacara Carlos Ghosn (64), Motonari Otsuru, membantah dirinya mengalihkan kekalahan bermain sahamnya dan membebankan ke perusahaan Nissan Jepang.
"Tersangka Khosn membantah menggunakan uang perusahaan untuk membayar kekalahan bermain saham di pasar modal," papar pengacara Motonari Otsuru Rabu ini (28/11/2018).
Ghosn dituduhkan pelanggaran UU Pasar Modal dan pelanggaran UU Instrumen Keuangan karena menggelapkan pajak pribadinya yang seharusnya membayar sedikitnya 10 miliar yen hanya melaporkan dan membayar 5 miliar yen.
Menurut sumber Tribunnews.com Rabu ini (28/11/2018) ternyata Ghosn juga berkeinginan menjadi Presiden di Brasil.
"Untuk itu dia mengumpulkan uang sebanyak mungkin supaya bisa ikut pemilu dan mencalonkan diri sebagai Presiden Brasil di masa depan," ungkap sumber tersebut.
Dari Lebanon pun pihak pemerintah Lebanon telah memanggil duta besar Jepang di Lebanon agar kasus Ghosn dibuka secara transparan dan banyak pihak di Lebanon akan membantuk tim pengacara khusus untuk membantu kasus Ghosn di jepang.
Ghosn dikabarkan memiliki tiga paspor yaitu paspor Perancis, paspor Lebanon, dan paspor Brazil.
Kasus pembelian rumah pribadi Ghosn di banyak negara telah pernah dipertanyakan sebuah perusahaan pialang saham kepada Nissan tahun 2013 yang merasa curiga, "Darimana uang banyak itu diperoleh Ghosn untuk membeli banyak properti luks di luar negeri?" papar sumber itu lagi.
Ghosn yang lahir di Porto Velbo Brasil, imigran keluarga Lebanon itu, pindah, belajar dan dibesarkan ke Lebanon saat usianya masih muda.
Anak perusahaan Nissan di Belanda diduga memegang peranan ikut penyalahgunaan uang Nissan untuk pembelian properti Ghosn di luar negeri.
Properti yang dimilikinya di Belanda, Paris (Perancis), di Brazil dan di Lebanon.
Di Brazil khususnya di Rio de Janeiro dan Beirut Lebanon dibelinya tahun 2011 dan 2012 . Kedua properti dinilai dengan harga sekitar 17,8 juta dolar AS.
Sedangkan rumahnya di Lebanon dibeli dengan harga sekitar 2 juta pounsterling.
Sedikitnya dua miliar yen telah dipakai untuk membeli berbagai properti yang dimiliki Ghosn di beberapa negara tersebut.
Perkawinan Ghosn kedua pun dilakukan secara khusus menghabiskan jutaan dolar AS di Perancis berlokasi di kerajaan Marseille yang banyak sekali memikat turis asing ke sana.