Serbia Ancam Serang Kosovo, Ada Apa?
Serbia mengancam bakal mengerahkan kekuatan militernya setelah Kosovo berniat membangun angkatan bersenjatanya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BELGRADE - Serbia mengancam bakal mengerahkan kekuatan militernya setelah Kosovo berniat membangun angkatan bersenjatanya.
Jumat pekan lalu (14/12/2018), Parlemen Kosovo menggelar pemungutan suara dan berencana mengembangkan Pasukan Keamanan Kosovo untuk tujuan respon krisis dan membersihkan ladang ranjau.
Dilaporkan The Independent Minggu (16/12/2018), hasilnya 107 yang hadir dari 120 anggota parlemen mendukung proposal pembentukan militer.
Voting itu dilaksanakan di tengah aksi boikot yang dilakukan politisi dari etnis Serbia.
Dengan hasil itu, Kosovo bakal membantuk militer berkekuatan 5.000 personel plus 3.000 pasukan cadangan.
Pemungutan suara itu mendapat dukungan Amerika Serikat ( AS) yang menyatakan momen tersebut bersejarah dan adalah kedaulatan Kosovo untuk membantuk militernya.
Baca: Seekor Anjing Pitbull Serang Satpam untuk Lindungi Majikan, Begini Cara Rawat Pitbull agar tak Ganas
Belgrade merespon dengan menyebut pembentukan tersebut merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan Balkan.
Presiden Aleksandar Vucic yang mengunjungi serdadunya di wilayah perbatasan dengan Kosovo mengecam AS yang mendukung proposal itu. Vucic menuturkan Kosovo dan pendukungya berusaha mengancam Serbia.
"Kami tak punya pilihan lain selain mempertahankan diri karena situasi di ujung tanduk ini," tuturnya.
Penasihat kepresidenan Nikola Selakovic mengajukan dua syarat. Mengirim pasukan atau mengumumkan Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya.
Adapun Menteri Luar Negeri Ivica Dacic berniat meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas isu tersebut. Situasi itu direspon Perdana Menteri Kosovo Ramush Haradinaj yang menyatakan militer itu tidak akan dipakai menyerang Serbia.
"Kini, Serbia justru mempunyai partner, yakni Kosovo, yang bakal saling berbagi tanggung jawab dalam mempertahankan perdamaian,' tegas Haradinaj.
Adapun Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sangat menaruh perhatian terhadap keinginan Kosovo untuk membentuk militer.
"Kini, Dewan Atlantik Utara bakal mempertimbangkan kembali level keterlibatan dengan Pasukan Keamanan Kosovo," tutur Stoltenberg.
Lebih lanjut, Sekjen PBB Antonio Guterres meminta semua pihak menahan diri, terutama dengan ancaman yang dilontarkan Serbia.
Sebab, intervensi militer berarti konfrontasi langsung dengan pasukan penjaga perdamaian PBB, terutama tentara AS, yang bermarkas di Kosovo sejak 1999.
Meski begitu, analis Balkan menyatakan Serbia tidak akan mengerahkan 28.000 tentaranya dikarenakan mereka ingin bergabung dengan Uni Eropa.
Pada 2008, Kosovo mendeklarasikan diri. Namun, deklarasi itu tidak mendapat pengakuan dari Serbia dikarenakan Kosovo adalah provinsinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serbia Mengancam Bakal Menyerang jika Kosovo Bangun Militer