Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak Awal Ninja Jepang Bukanlah Pembunuh, Tetapi Justru Intelijen dan Samurai Kelas Bawah

Ninja adalah pencari informasi, intelijen, mata-mata dan justru berusaha menghindari pertikaian, bukan pembunuh

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sejak Awal Ninja Jepang Bukanlah Pembunuh, Tetapi Justru Intelijen dan Samurai Kelas Bawah
ist
Ninja sedang beraksi di hutan di perfektur Mie jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak sekali salah pengertian mengenai Ninja. Begitu dengar nama Ninja langsung orang berinterpretasi mengenai pembunuh kegelapan atau pembunuh bayaran dan semacamnya.

"Ninja adalah pencari informasi, intelijen, mata-mata dan justru berusaha menghindari pertikaian, bukan pembunuh," papar Yoshiki Takao, Associate Professor Universitas Mie yang juga peneliti Ninja Jepang kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Berusaha menghindari lawan dan apabila bertemu justru berusaha kabur dengan asapnya dan segala upaya. Pembunuhan yang dilakukan sebagai upaya beladiri agar tidak tertangkap atau tidak terungkap jati dirinya.

Kemunculan ninja tercatat pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni atau ilmu "mencuri" nonuse ke Jepang. Ilmu nonuse ini juga sering diinterpretasikan juga dengan ilmu mistik, ilmu kegelapan untuk mencuri dan ilmu inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja yang sering muncul justru di malam hari agar tidak kelihatan.

Itu pulalah Ninja sejak awal menggunakan pakai warga gelap sekali bukan hanya hitam tapi bisa saja coklat tua sekali atau biru tua sekali, yang terpenting gelap agar tidak terlihat, dan seluruh tubuh tertutup kain gelap tersebut.

Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam awalnya merupakan suatu praktik keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta Jepang yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang di pemerintahan.

BERITA REKOMENDASI

Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Jadi nyata sekali Ninja itu pada awalnya memang dari Jepang, bukan dari negara lain.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran.

Kebutuhan keluarga akan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse, biasanya dari kalangan bawah seperti petani, termasuk pula pendeta atau bhiksu, semakin meningkat.

Itulah awal kelahiran ninja. Kemudian jaman Genpei (sekitar 1185) kelompok orang tersebut yang sering memberikan info kepada pemerintahan saat itu, para bangsawan, semakin menguasai ilmu bela diri Ninjitsu.

Seiring dnegan mulai pengenalan dan perluasan penguasaan Ninjutsu, para Ninja antara lain klan di kota Iga atau Koga semakin meningkatkan ilmunya pula.

Bisa dikatakan Ninja jadi satu tim bayangan dengan para penguasa raja atau bangsawan, dan ninja itu tidak terlihat, tidak ketahuan, sangat rahasia, di belakang para bangsawan atau raja-raja Jepang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas