Ditinggalkan Semua Kokinya, Trump Pesan 1.000 Makanan Cepat Saji Saat Terima Tamu
Penutupan sebagian operasi pemerintah federal Amerika Serikat (AS) masuk hari ke-25 hari ini, Selasa (15/1/2019).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Penutupan sebagian operasi pemerintah federal Amerika Serikat (AS) masuk hari ke-25 hari ini, Selasa (15/1/2019).
Lebih kurang 800.000 karyawan federal dan beberapa layanan pemerintah di seluruh Amerika Serikat ditutup, sebagai buntut kebuntuan rencana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
Penutupan sebagian operasi pemerintah ini sudah berlangsung sejak 22 Desember 2018.
Presiden Trump dan Kongres AS tidak sepakat tentang rencana pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Trump menginginkan pembangunan tembok tersebut, tetapi Kongres tidak menyepakatinya.
Tak sekadar ancaman, Trump benar-benar menutup sebagian pemerintahan AS agar dana $ 5 miliar bisa mengucur ,untuk pembangunan tembok perbatasan yang menurutnya sangat penting.
Di antara 800.000 pekerja yang shutdown adalah semua koki di Gedung Putih.
Akibatnya, kini Trump harus memikirkan sendiri hidangan apa yang akan disajikan untuk tamu yang datang.
Baru-baru ini saat tim sepak bola Clemson berkunjung, Trump memesan 1.000 makanan cepat saji.
TribunJogja.com mengutip dari Metro, awalnya Trump berpikir bagaimana jika kedua Ibu Negara membuat salad untuk tamu.
Namun setelah dipikir ulang, ia justru memilih makanan cepat saji.
"Saya mempunyai sebuah pilihan: apakah kami tidak memiliki makanan untuk Anda karena kami tutup, atau kami memberi Anda sedikit salad yang akan dibuat oleh ibu negara bersama dengan ibu kedua, mereka akan membuat beberapa salad. Dan saya berkata, kalian tidak suka salad," ungkap Trump.
Akhirnya ia memesan makanan cepat saji Amerika.
Tamu Donald Trump memilih makanan yang disediakan (Reuters)
Tak tanggung-tanggung, Trump memesan hingga 1.000 makanan cepat saji, termasuk hamburger, nugget ayam dan pizza.
"Saya akan berpikir itu makanan favorit mereka. Kami memesan makanan cepat saji Amerika. Dibayar oleh saya.
"Banyak hamburger, banyak pizza, saya pikir mereka lebih menyukainya daripada apa pun yang bisa kami berikan," bebernya. (*)