Harapan Besar Dunia Pada Pertemuan Kedua Trump dan Kim Jong Un di Hanoi
Trump dan Kim Jong Un dinilai masih menghasilkan perjanjian yang samar-samar. Sehingga Korut terlihat masih belum total untuk melakukan denuklirisasi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Pemerintah di dunia menyatakan harapan besar terhadap pertemuan puncak kedua antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam akan membuahkan hasil yang akan berdampak pada denuklirisasi total di Semenanjung Korea.
Trump mengumumkan pertemuan puncak kedua akan berlangsung 27-28 Februari mendatang.
Baca: Donald Trump Beberkan Alasannya Memilih Vietnam Jadi Lokasi Pertemuan dengan Kim Jong Un
Juru bicara presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Kim Eui-kyeom mengatakan Korea Selatan berharap AS dan Korea Utara akan menghasilkan kesepakatan yang lebih baik dan praktis selama pertemuan.
Dalam pertemuan perdana di Singapura pada Juni 2018 lalu, Trump dan Kim Jong Un dinilai masih menghasilkan perjanjian yang samar-samar. Sehingga Kim Jon Un terlihat masih belum total untuk melakukan denuklirisasi.
Karena banyak yang menilai perjanjian tersebut tanpa rencana konkret bagaimana janji itu akan dilaksanakan.
Menurut Kim Eui-kyeom di Seoul, bahwa Vietnam akan menjadi tempat paling baik untuk AS dan Korea Utara untuk mengukir catatan sejarah baru dalam hubungan mereka.
Jepang, juga berharap pertemuan puncak kedua itu akan penuh makna dan memastikan terjadinya denuklirisasi total di Semenanjung Korea.
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga juga mengangkat isu warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an.
Menurut dia, hal itu tetap "menjadi isu paling penting" berkaitan dengan Korea Utara.
Menteri luar negeri Australia Marise Payne mengatakan pemberlakukan sanksi internasional terhadap Korea Utara penting dalam menyampaikan bahwa dunia punya komitmen yang sama untuk denuklirisasi.
"Itu tidak merupakan proses semalam. Ini adalah proses yang sangat signifikan," ujarnya kepada Australian Broadcasting Corporation dari Kepulauan Solomon.
"Itu akan memerlukan negosiasi yang panjang."
ada pidato kenegaraan tahunan atau State of Union pada 5 Februari lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rencana perjumpaan keduanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca: Donald Trump Akan Temui Kim Jong Un di Vietnam Akhir Februari
Pria berusia 72 tahun itu menyebut Vietnam menjadi negara yang akan menggelar kencan dua hari mereka pada 27-28 Februari 2019.
Melansir dari NBC News, Sabtu (9/2/2019), Trump telah mengonfirmasi lebih rinci tentang lokasi pertemuannya dengan Kim, yaitu di ibu kota Vietnam, Hanoi. (AP/NBC News)