Cerita Penembakan di Linwood, Jemaah Diberondong Peluru Saat Duduk di Antara Dua Sujud
Kami tadinya mengira itu suara ledakan dari sebuah mobil, namun ketika suaranya makin kencang dan sering
Penulis: Deodatus Pradipto
Laporan wartawan TRIBUNNEWS.COM Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TVNZ melansir penuturan seorang saksi mata penembakan di Linwood Islamic Centre, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Saksi tersebut berdiri dekat dari seorang pria yang menembakkan shotgun ke arah kendaraan-kendaraan yang melintas di depan Linwood Ave.
Dan, saksi mata tersebut, adalah seorang sopir pengantar barang.
Dan sedang mengambil barang yang akan dia antar di Linwood ketika dia mendengar suara tembakan antara pukul 13.45 dan 13.50 waktu setempat.
"Kami tadinya mengira itu suara ledakan dari sebuah mobil, namun ketika suaranya makin kencang dan sering, kami yakin itu bukan suara dari mobil," tutur Dan kepada 1 News.
Dan menuturkan kemudian dia berjalan ke ujung jalan dan hanya beberapa meter dari seorang pria yang menembak ke arah sebuah mobil yang melintas di Linwood Ave, berteriak dan mengeluarkan sumpah serapah ke arah mereka.
Pria penembak itu kemudian melarikan diri lalu Dan menunjukkan kepada polisi di mana lokasi pria itu menembak.
Dan mengaku sempat berbicara dengan seseorang yang keluar dari masjid.
Orang itu bilang kepada Dan semua jemaah sedang duduk di antara dua sujud saat salat Jumat ketika para pelaku menembaki mereka.
Seorang saksi mata lain menuturkan ada enam orang pria keluar melalui jendela masjid lalu masuk ke sebuah kendaraan.
"Dari apa yang saya dengar dari dia, ada enam orang pria penembak, masuk dan menembak, setidaknya ada empat atau lima orang tewas di dalam," kata Dan.